Malang Raya

Finalis Miss Indonesia, Venezia Indra Kembali Disibukkan Urusan di Kampus

"Saya hadiahkan Venesia berangkat ke Thailand selama lima hari. Saya minta Kepala KUI (Kantor Urusan Internasional) untuk mendampingi Miss Indonesia,"

SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Brabowo
Venezia Indra Ghassani (20) mahasiswi Universitas Merdeka (Unmer)yang menjadi finalis Miss Indonesia saat disambut di gedung Rektorat Unmer Malang, Kamis (3/3/2016) 

"Selain itu, semangatnya juga harus lebih lagi saat ke kampus," ujar putri tunggal pasangan Indra Setyawan-Laksmi Indradewi ketika ditanya beda dia sebelum dan sesudah jadi finalis Miss Indonesia.

Alasannya ia bersemangat karena ia harus bisa memotivasi teman-temannya untuk mengumpulkan banyak prestasi.

"Ayo kumpulkan prestasi sebanyak-banyaknya. Nggak boleh males-malesan agar bisa membawa nama baik Unmer," tandas gadis kelahiran Madiun, 13 Desember 1995.

Menurut dia, ia mendapat kontrak setahun dari Star Media Nusantara (SMN). Kontrak itu berdasarkan minat dan bakal finalis.

"Saya berminat pada iklan, nyanyi atau bermusik," ujarnya. Selama belum ada kegiatan di kontrak, Nene menyatakan akan tetap kuliah di Malang.

Saat Meet and Greet, Nene berterima kasih pada mereka yang sudah memberikan dukungan. Baik like di instagram atau repost.

Ia baru mengetahui banyak dukungan setelah membuka ponselnya. "HP saya sempat hang karena banyak notifikasi," ceritanya ketika di panggung.

Selama di karantina dua pekan di Jakarta, finalis memang dijauhkan dari gadget. Sehingga ia tidak tahu informasi. Untuk update berita, ia membaca surat kabar.

Gadis yang masuk 10 besar Raka Raki Jawa Timur 2015 menyatakan mengikuti audisi Miss Indonesia di Surabaya.

"Motivasi saya ingin ikut Miss Indonesia untuk membuat prestasi nasional," kata dia. Akhirnya ia terpilih mewakili Jawa Timur.

Ia merasa senang karena mewakili daerah tempat ia lahir, bertempat tinggal dan menyelesaikan kuliahnya.

Selama di karantina, ia mendapat banyak pengalaman. Seperti belajar public speaking, cat walk, koregrafi dan melakukan kunjungan-kunjungan,

"Lelah. Tidur malam. Namun suasana kekeluargaan banget. Saya merasa dapat keluarga baru," ujarnya.

Dari teman-temannya, ia jadi belajar banyak.

"Ada beberapa teman yang sudah pernah ikut miss-miss. Saya jadi banyak belajar. Kalau malam, saya minta ajari berjalan di cat walk," cerita Nene.

Ditambahkan dia, meski selama karantina no gadget, tapi masih ada reward. Yaitu boleh telepon mama, papa dan pacar.

Ketika ia menyebut pacar, dua MC pemandu acara jadi kepo menanyakan pacar dia. Namun Nene memilih tidak mengumbarnya. Ia hanya tertawa.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved