Malang Raya
Pemkot Pasrah Meski Jembatan Suhat Melendut dan Tiga Bautnya Cacat
Kasubdit Teknik Jembatan Direktorat Bina Teknik Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Iwan Zarkasi, mengatakan, kondisi..
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Pemkot Malang pasrah dengan hasil kajian Jembatan Soekarno-Hatta oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pusjatan telah menyatakan kondisi jembatan masih aman dilalui.
“Kami memang berupaya jembatan bisa dibangun. Karena memang daerah ini tidak masuk dalam lingkup kota, masuk ke lingkup provinsi (Jawa Timur), maka kewenangan sepenuhnya kami serahkan ke Dinas PU provinsi,” kata Wali Kota Malang M Anton, Kamis (10/3/2016).
Menurutnya, Pemkot hanya akan menunggu realisasi pembenahan seperti yang dijanjikan Direktorat Bina Teknik Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR saat menyampaikan hasil kajian sehari sebelumnya.
“Pemkot tidak mungkin membangun jembatan itu sendiri dengan APBD. APBD kami tentu tidak cukup. Lagi pula itu bukan wilayah dan wewenang kami,” tambahnya.
Ia melanjutkan, pembenahan seperti yang dijanjikan kementerian penting guna menjaga keamanan jembatan. Ia khawatir apabila jembatan tak segera dibenahi, bakal terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“Seperti kita tahu, itu kan sungainya sangat dalam. Kalau ada apa-apa kan berbahaya. Jadi pembenahan seperti yang dijanjikan harus disegerakan,” tandasnya.
Tiga baut Cacat
Sebelumnya diberitakan, hasil kajian uji beban oleh tim Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) menunjukkan bahwa Jembatan Suhat aman dilintasi.
Kajian itu dilakukan Rabu (9/3/2016) petang hingga sekitar pukul 04.00 WIB. Cara pengujian yakni dengan menaruh delapan dump truck berbobot total 160 ton di atas jembatan.
Kasubdit Teknik Jembatan Direktorat Bina Teknik Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Iwan Zarkasi, mengatakan, kondisi jembatan saat ditindihi beban itu memang melendut, namun besaran lendutan masih dalam kondisi aman.
Selain itu, hasil pengujian getaran saat jembatan kosong juga hanya mencapai 2,19 Hz. “Di bawah 2,2 Hz masih aman lah,” kata dia.
Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim Supaat mengatakan, dari ribuan baut yang terpasang di jembatan baja itu, ada tiga titik yang cacat sejak dibangun. Kecacatan itu menyebabkan baut terpasang miring.
Salah satu lubang untuk baut juga tak diisi karena kondisinya tak memungkinkan. Namun, ia meyakinkan hal tersebut tak akan berdampak pada keamanan jembatan. “Tiga dari ribuan baut itu tidak ada pengaruhnya. Dan itu memang cacat sejak awal. Dulu sudah pernah kami cek,” ungkapnya.