Malang Raya
Perahu Jukung Lahap Rute Bali - Lombok Pergi dan Pulang
"Hari ini perjalanan cukup cepat. Bahan bakar yang digunakan juga sangat irit, tadi pas sampai di sini (Lombok) pas habis satu jerigen atau 24 liter,"
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, LOMBOK - Ekspedisi Wisata Jukung Jawa-Bali - Lombok memasuki tahapan terakhir, Selasa (31/5/2016). Tim ekspedisi yang terdiri dari enam orang dan menggunakan dua perahu jukung modern itu melahap rute pulang-pergi Tulamben Bali- Pelabuhan Bangsal Lombok Utara NTB sekaligus.
Tim yang dipimpin langsung oleh Dirut PT Gani Arta Dwitunggal, Budiprawira Sunadim, pembuat jukung dari bahan prime grade high density polyethylene (HDPE) itu menyelesaikan perjalanan Bali-Lombok, Selasa (31/5/2016) siang.
Tim ekspedisi jukung hanya singgah beberapa menit di Lombok. Mereka selanjutnya langsung kembali balik ke Tulamben Bali dan menyelesaikan misi.
"Hari ini perjalanan cukup cepat. Bahan bakar yang digunakan juga sangat irit, tadi pas sampai di sini (Lombok) pas habis satu jerigen atau 24 liter," papar Budi. Budi selanjutnya kembali memimpin tim kembali ke Bali.
"Ada perubahan rencana. Semula rencana kami akan menginap dulu di Lombok.Tapi karena kondisi ombak tidak bisa ditebak dan cenderung naik, kami memutuskan langsung kembali sekarang juga mumpung waktunya masih ada, sebelum gelap," terangnya.
Ekspedisi Wisata Jukung Jawa-Bali-Lombok dimulai dari pantai wisata Rumah Apung Bangsring Bayuwangi, Senin (31/5/2016) sekitar pukul 07.30 WIB. Pelayaran rute hari pertama untuk menyeberang dari pulau Jawa ke pulau Bali.
Tim ekspedisi singgah semalam di Tulamben Bali. Perjalanan lanjutan dimulai kembali Selasa (31/5/2016) ke pelabuhan Bangsal Lombok dan langsung kembali ke Tulamben Bali lagi. Tim menuju Bangsal Lombok dengan melewati pulau Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.
Jukung HDPE merupakan salah satu produksi PT Gani Arta Dwitunggal, Produsen lokal yang memproduksi sarana perikanan dan kelautan merk Aqua Tec yang dibuat di pabrik di Padalarang Bandung Barat. Jukung dengan anti UV dan memiliki kelenturan dan kekuatan tinggi itu dinilai sesuai untuk digunakan nelayan dan juga untuk kebutuhan sarana wisata maritim Indonesia .