Malang Raya
Mendikbud Muhadjir dan Gubernur Soekarwo Sepakat Ubah Cerita Sejarah Singasari saat Main Ketoprak
"Ini kok ada Tumenggung Malang, diada-adakan. Seharusnya saya jadi Lohgawe, tetapi saya tidak mau didandani, biar tidak dipanggil Pandhita Lohgawe,"
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: fatkhulalami
Usai Hilmar berpidato, giliran Gubernur Soekarwo, dan terakhir Mendikbud Muhadjir. Muhadjir juga melontarkan guyonan kepada hadirin.
"Sak umur-umur, baru saiki aku dipacaki kayak ngene. Dadi Batara Brahma ethok-ethokan, untuk gak dipacaki Batara Kala," kata Muhadjir dalam Bahasa Jawa membuka pidatonya.
Dia menggojlok Pakde Karwo yang menurutnya pintar berkilah.
"Pakde Karwo ini pinter ngeles, enak gak memakai kostum begini biar tetap jadi gubernur. Sumuk sisan nggawe kostum ngene, enak Pakde Karwo," imbuhnya.
Hadirin pun terpingkal-pingkal mendengar guyonan itu.
Muhadjir mengapresiasi pembukaan yang dibikin ala ketoprak itu. Menurutnya, cara itu bisa menumbuhkan minat dan pengetahuan masyarakat tentang seni tradisi. Ia mengatakan pembangunan kebudayaan menjadi gerakan Trisakti Presiden Joko Widodo, bersama dengan kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi.
"Kepada para budayawan, aro ramai-ramai mendatangi sekolah mengenalkan budaya luhur Indonesia kepada anak-anak kita," ujar Muhadjir.
Ia juga meminta sekolah lebih banyak mengenalkan aktivitas budaya di kegiatan ekstrakurikuler di sekolah daripada aktivitas kelas yang tidak menyenangkan. Hal itu, nantinya, akan membuat sekolah menjadi nyaman dan menjadi rumah kedua bagi anak.
Ia menyebut pentas Ketoprak Tokoh, sebagai pementasan yang bagus karena ceritanya berbeda. Menurutnya, cerita-cerita rakyat Indonesia yang diangkat dalam cerita ketoprak atau ludruk lebih dimodifikasi. Ia mengaku sepakat dengan Pakde Karwo yang meminta seniman membuat skenario yang lebih membangkitkan semangat.
"Bagaimana cerita ini diwalik (dibalik), tokoh-tokoh cerita rakyat Indonesia menjadi pahlawan bukan menjadi yang kalahan. Seperti dalam cerita Rambo, yang menyebut Amerika menang dari Vietnam," tegasnya.
Bahkan Mendikbud meminta Dirjen Kebudayaan untuk membuat lomba skenario dengan cerita yang dibalik. Ceritanya bagaimana tokoh-tokoh cerita di Indonesia menjadi pemenang melawan penjajah. Menurutnya, kisah-kisah itu bisa memberi inspirasi kepada generasi muda sehingga menjadi generasi yang 'tahan banting' dan 'tidak lembek'.
"Kalau tadi Pakde Karwo memberi hadiah Rp 10 juta kepada seniman yang membuat skenario, ayo Pak Dirjen, bikin lomba penulisan skenario ketoprak atau ludruk yang bisa membangkitkan perjuangan bangsa. Saya juga mau kasih hadiah," tegasnya.
Sebelumnya Soekarwo bercerita kalau dirinya memberikan insentif kepada seniman yang mengubah skenario ketoprak dan ludruk di Jawa Timur.
"Saya kasih seniman Rp 10 juta kepada seniman, tetapi tolong membuat cerita pejuang Jatim tidak kalah sama Belanda. Lakon bisa diubah untuk menjadi dorongan bagi kita untuk menang," tegasnya.