Malang Raya
Rektor Universitas Brawijaya Diperiksa Soal Kasus Dugaan Penipuan Anggota DPRD
"Pak rektor tidak mengenal Pak Subur. Memang ada pertemuan, sampai empat kali pertemuan. Pak rektor mau bertemu karena Pak Subur ingin berbicara,"
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: fatkhulalami
"Tidak ada singgungan soal uang, ataupun ada uang masuk. Tidak ada," tegasnya.
Penyidik pun bertanya apakah Bisri pernah berkomunikasi dengan Subur setelah empat kali pertemuan itu. Bisri menjawab jika Subur yang menghubungi dirinya, dan meminta supaya menghubungi dekan FK untuk meloloskan anak titipan tersebut. Namun permintaan itu tidak ditanggapi.
Hingga akhirnya meletuslah kasus itu, dengan pelaporan EL ke Polres Malang Kota, 20 Agustus lalu. Anak titipan itu tidak lolos. Bahkan ada dua orang yang dititipkan melalui Subur, dan tidak lolos semua. El dan saudaranya sudah menyerahkan uang Rp 600 juta kepada Subur sebagai uang pelicin. Ketika dinyatakan tidak lolos, EL meminta uang itu dikembalikan. Belum semua uang dikembalikan, sampai akhirnya EL memilih melapor ke polisi. uni
Lalu kenapa pemeriksaan terhadap Bisri dilakukan di UB, dan bukannya di Polres Malang Kota?. Prija menjawab jika itu memang saran dari tim advokasi hukum UB. Pertimbangan yang dipakai, Bisri sebagai rektor memiliki jadwal yang padat.
"Itu memang kami minta, dan tidak ada masalah karena memang bisa dilakukan pemeriksaan di luar Polresta. Pak rektor jadwalnya padat, hari ini saja ada tamu dari Eropa," terang Prija.
Karenanya, penyidik yang mendatangi UB untuk melanjutkan pemeriksaan terhadap saksi di kasus tersebut.