Kediri
Lokalisasi Semampir Kota Kediri Tinggal Kenangan, yang Tersisa Hanya Puing-Puing
Sampurno berterima kasih kepada Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang secara tegas menggusur komplek Lokalisasi Semampir.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Penggusuran bangunan eks Lokalisasi Semampir dapat diselesaikan dalam sehari. Baik bangunan di sisi utara dan selatan Jembatan Semampir seluruhnya sudah dibongkar, Jumat (16/12/2016).
Bangunan yang dirobohkan semula yang ada di sisi selatan Jembatan Semampir. Kemudian malam hari tiga operator Ekskavator meneruskan membongkar bangunan yang ada di sisi utara jembatan.
Saat ini bekas bangunan rumah bordil terbesar di Kota Kediri itu sudah rata dengan tanah. Hanya sisa-sisa puing - puing bangunan yang masih tampak berserakan.
Areal lahan yang telah dirobohkan ini merupakan lahan sertifikat hak pakai (SHP) 50 milik Pemkot Kediri. Total ada 261 KK dan 227 bangunan yang menjadi target penggusuran.
Dibongkarnya permukiman eks lokalisasi ini banyak mengejutkan masyarakat. Karena banyak warga yang kaget seluruh bangunan komplek rumah bordil sudah dirobohkan.
"Kemarin pagi saat lewat bangunannya masih ada. Sekarang lewat Semampir semua rumahnya sudah dibongkar," ungkap Suyono (40) warga Mojoroto.
Digusurnya permukiman rumah bordil, komplek Lokalisai Semampir sekarang sudah tinggal kenangan.
"Perlu ada tetenger kalau di lahan ini pernah dan komplek lokalisasi," ungkapnya.
Sementara Sampurno (56) warga Semampir bersyukur akhirnya komplek lokalisasi berhasil dibongkar.
"Selama 15 tahun lalu komplek ini pernah ditutup. Tapi diam-diam difungsikan lagi. Kalau sudah digusur begini tidak akan kembali lagi," ungkapnya.
Sampurno berterima kasih kepada Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang secara tegas menggusur komplek Lokalisasi Semampir.
"Dengan digusurya lokalisasi kami berharap nama Semampir tidak lagi berkonotasi tempat prostitusi," harapnya.