Malang Raya

Kampungnya Digelontor Dana Rp 1,9 Miliar, Ini Harapan Pengrajin Keripik Tempe Sanan

Hampir seluruh rumah yang memiliki kios memajang produk tempe. Tentu saja, produk itu bukan untuk dijual ke tetangga. Tapi untuk dipasarkan ke luar

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Warga melukis rumah di Sentra Industri Tempe Sanan, Kota Malang, Senin (16/1/2017). Kementerian Perindustrian RI mengalokasikan dana DAK sebesar Rp 1,9 miliar untuk merevitalisasi Kampung Sentra Tempe Sanan pada tahun ini 

SURYAMALANG.COM, BLIMBING – Masuk ke Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang orang akan mafhum bahwa tempe adalah produk utama usaha warga di sana. Sejauh mata memandang, papan mana merek hasil olahan tempe terpampang: di kanan-kiri jalan, bahkan juga di atas gapura masuk gang.

Hampir seluruh rumah yang memiliki kios memajang produk tempe. Tentu saja, produk itu bukan untuk dijual ke tetangga. Tapi untuk dipasarkan ke luar kampung, kota, bahkan provinsi.

Siang itu, Ny Kus tampak terbiasa memasukkan satu demi satu irisan tempe yang sudah dicelup adonan tepung ke penggorengan besar. Sejak 20 tahun terakhir, ia bekerja kepada seorang juragan keripik tempe di dalam Kampung Sanan. Setiap biji keripik yang sudah matang di penggorengan ia tiriskan. Tak lama, pegawai lain datang mengangkut keripik itu untuk dibungkus di lantai atas.

“Sehari bisa 40 lonjor keripik yang digoreng,” katanya, saat SURYAMALANG.COM berkunjung ke ruang masak tempat Ny Kus bekerja, beberapa hari lalu.

Usaha tempe memang sudah berjalan puluhan tahun di Kampung Sanan. Yang menarik, seluruh warga memiliki pelanggan dan pasar masing-masing. Sehingga mereka tak pernah merasa iri dengan tetangga lain soal pasar. Di tempat kerja Ny Kus, misalnya, sebagian kecil dari produksi keripik tempe di pasang di etalase toko yang lokasinya dekat dengan tempat produksi. Sebagaian lagi merupakan pesanan pelanggan.

Sebagian para pengrajin tempe di Sanan sudah tahu perihal rencana penyaluran dana Rp 1,9 miliar dari Kementerian Perindustrian untuk pengembangan kampung tersebut. Berbagai harapan terhadap dana itu sudah mereka pendam.

Zubaidah (50), pengrajin di RT/RW 04/15, berharap dana itu bisa disalurkan kepada pengrajin dalam bentuk modal. Namun, itu hanya sekadar harapan. Zubaidah paham bahwa penggunaan anggaran tersebut adalah wewenang dinas terkait. “Kalau harapannya bisa dipinjamkan (ke warga) untuk usaha,” ujarnya.

Sudah sejak 14 tahun lalu, Zubaidah setiap pada profesi pengrajin keripik tempe. Meski tak mau menyebutkan secara nilai omzet yang didapat, ia menyatakan, pendapatannya cukup lumayan.

Soal harapan pinjaman dana, ia menyebut akses untuk ke sana masih cukup susah. Ia bercerita, dulu sempat ada pengelolaan koperasi di Sanan. Namun dari waktu ke waktu, koperasi tersebut mulai ditinggalkan masing-masing anggota. “Sekarang masih ada. Tapi anggotanya sudah tidak banyak,” sambung Zubaidah.

Meski berada toko keripik tempenya berada di dalam kampung, ia mengaku tetap mampu kontinu menjual keripik tempe. Pasar terbesarnya adalah luar kota, yakni Surabaya dan Bali. Di Malang Raya, ia menyuplai hanya ke Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, dan sekitarnya.

“Kalau di dalam sini, yang beli mayoritas tamu-tamu. Kalau mau lebaran, ramai orang yang dari Kalimantan, Lampung, beli untuk dibawa ke sana. Kalau hari-hari biasa, yang beli biasanya peserta kunjungan,” tambahnya.

Kampung Sentra Tempe Sanan memang sudah menjadi tempat kunjungan bagi beberapa wisatawan. Kunjungan itu mulai meningkat kembali setelah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Salah satu titik Pokdarwis yang tengah dikembangkan adalah Kampung Tempe Sanan sebagai perwakilan dari Kecamatan Blimbing.

Catatan SURYAMALANG.COM, Disbudpar mulai menggodok dan menghidupkan kembali Pokdarwisdi sanan di mulai Agustus 2016. Awalnya, Pokdarwis itu disiapkan untuk kedatangan puluhan tamu wisatawan dalam dan luar negeri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved