Malang Raya
Peneliti Muda Ini Tetap Fokus Meneliti di Indonesia, Padahal Dana Riset Sangat Sedikit
Meski tidak mendapat dana riset, Tatas tidak menyerah mengembangkan metode dan teknologi standar kualitas pigmen.
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Dosen Program Studi Kimia Universitas Ma Chung, Dr Tatas HP Brotosumarmo Dipl Chem PhD tidak pernah berhenti meneliti.
Dosen muda yang baru saja meraih alumni award dari British Council kategori Profesional Achievement Award itu membangun dan mengembangkan pusat riset unggulan Ma Chung Research Center for Photosynthetic Pigments (MRCPP).
Tatang mengatakan pigmen warna pada tumbuhan memiliki banyak keunggulan. Pigmen ini juga bisa dikembangkan sebagai bahan aktif pangan dan energi terbarukan. Bidang itulah yang difokuskan di MRCPP.
“Pigmen yang diekstraksi dari tumbuhan memiliki manfaat besar untuk tubuh, misalnya lutein di bunga Marigold yang sangat bagus untuk mata. Pigmen itu bisa diekstraksi dan dikembangkan untuk pengobatan mata,” kata Tatang, Selasa (7/3/2017).
Tatang juga menyuguhkan bunga yang bisa dimakan, di antaranya bunga Marigold dalam British Council Awarding Night.
Meski tidak mendapat dana riset, Tatas tidak menyerah mengembangkan metode dan teknologi standar kualitas pigmen.
“Saat di Eropa, saya mendapat dana riset sebesar 120.000 poundsterling. Sedangkan ketika kembali ke Indonesia, dana yang didapat sangat minim,” terang lulusan University of Glasgow itu.
Tatas pun harus pintar-pintar mengelola dana dari institusi dan negara itu dan memanfaatkannya secara maksimal.
“Jangan menyerah hanya karena dana untuk kemajuan negara,” kata Presiden Himpunan Kimiawan Indonesia itu.
Saat ini dia dan tim MRCPP sedang mengembangkan desain alat kamera untuk mengetahui standar kualitas pigmen suatu makanan atau tumbuhan.
“Sehingga bisa terdeteksi apakah makanan itu sehat atau tidak melalui pancaran pigmen di dalamnya,” jelas alumni Munich University tersebut.