Malang Raya

Kondisi Sedang Kritis, Ketua Koperasi Dau Beri Penjelasan Ini

Penjualan beberapa aset yang selama ini sudah terjual juga dikatakan belum bisa menutup kewajiban KUD Dau terhadap karyawannya.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Beberapa kendaraan di KUD Dau tidak beroperasi alias mangkrak, Jumat (17/3/2017). Sejumlah kendaraan di KUD Dau mangkrak karena sudah dijaminkan ke pihak lain. Jika ingin menggunakannya, pihak KUD Dau harus bayar sewa 

SURYAMALANG.COM, DAU - Nasib Koperasi Unit Desa (KUD) Dau berada di ujung tanduk. Hal itu menjurus pada kondisi KUD Dau yang beberapa unitnya tutup dan menunggak gaji para karyawannya.

Kondisi itu diakui dan dibenarkan oleh Ketua KUD Dau Wardi Anang Rianto S (51) saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM di kantornya, Senin (20/3/2017).

“Kami kalah kompetisi. Manajemen kurang tanggap menghadapi persaingan,” alasannya, Senin (20/3/2017).

Anang juga membenarkan kalau ada sejumlah karyawannya yang tidak digaji hingga sepuluh bulan terakhir. Dari penjelasannya, tunggakan gaji itu akibat kondisi KUD yang sedang tidak sehat kondisi keuangannya.

Penjualan beberapa aset yang selama ini sudah terjual juga dikatakan belum bisa menutup kewajiban KUD Dau terhadap karyawannya.

“Kopersi ini kondisinya tidak seimbang sekarang,” katanya.

Anang mengelak kalau pihaknya tidak transparan seperti yang dituduhkan oleh para karyawa KUD Dau. Anang mengatakan laporan keuangan baru akan disampaikan pada rapat anggota tahunan (RAT) yang berlangsung pada 25 Maret 2017.

Anang menegaskan tidak mengetaui secara detail neraca keuangan KUD Dau. Anang juga membantah kalau asuransi Bringin Life diperuntukkan kepada karyawan. dari penjelasannya, uang asuransi Bringin Life diperuntukkan kepada para karyawan yang sudah pensiun atau keluar dalam bentuk uang pesangon.

Pun soal tuntutan karyawan yang menanyakan kejelasan saham di SPBU Junrejo. Saham itu sudah terjual oleh kepemimpinan sebelumnya. Saham di SPBU itu kata Anang terjual Rp 850 juta.

Kondisi keuangan yang tidak berimbang itu akibat adanya hutang yang ditanggung oleh KUD Dau. Ia mengatakan, hutang KUD Dau saat ini sebanyak Rp 5.5 miliar. Hutang itu belum bisa ditutup meskipun sudah banyak aset-aset milik KUD Dau yang dijual.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved