Saat Berada di Kota Malang, Gus Ipul Sebut Banyuwangi, Begini Katanya

SURYAMALANG.COM, SUKUN - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Safilullah Yusuf mendorong pelayanan publik oleh pemerintah maupun lembaga swasta di Jatim berdasar kearifan lokal.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, pelayanan berdasar kearifan lokal akan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

“Yang sering dilupakan pemerintah adalah pelayanan tidak mempertimbangkan kearifan lokal,” kata Gus Ipul kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (11/4/2017).

Dia mencontohkan pembangunan bandara yang menyediakan fasilitas bagi pengantar pada era Presiden Soekarno. Tradisi mengantar keluarga yang akan bepergian sudah lumrah terjadi di Indonesia.

Menurutnya, satu pelayanan yang mendasarkan pada kearifan lokal di Jatim adalah Pemkab Banyuwangi. Bandara Blimbingsari di Banyuwangi menyediakan tempat khusus pengantar. Jadi tidak ada pengantar yang terlantar.

“Sayangnya banyak bandara yang tidak mempertimbangkan itu sehingga pengantar keleleran (terlantar, red.),” tegasnya.

Untuk mendorong terciptanya pelayanan berdasar kearifan lokal, Gus Ipul minta lembaga penerima dana hibah memanfaatkan dana untuk pelayanan masyarakat secara baik. Menurutnya, dana hibah yang mencapai Rp 200 juta dari APBD Jatim itu akan diberikan kepada lembaga yang mengutamakan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Dia menegaskan manfaat dana hibah harus terukur dan struktur pemanfaatannya benar. Dia menyadari mempertimbangkan pelayanan kearifan lokal disemua level tidak mudah, tapi harus dimulai.

“Efeknya apa? Diberi dana sebesar Rp 200 juta untuk apa? Output dan Outcome nya itu apa? Sebab, kinerja kami juga diukur uangnya itu untuk apa?” terangnya.