Malang Raya

UNBK Paket C di Kota Malang, Ternyata Ada Anak Bomber Arema FC Cristian Gonzales

Dari pantauan SURYAMALANG.COM, anak kedua Gonzales ujian di ruang lab desain grafis SMKN 4 Kota Malang. Di ruang itu ada 36 orang peserta ujian.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Suasana UNBK Paket C di Kota Malang, Sabtu (15/4/2017). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Paket C (setara SMA) di Kota Malang terbilang bondo nekat. Beberapa di antara mereka tidak terbiasa mengoperasikan komputer tetapi harus ujian memakai peralatan tersebut. Mereka pun juga minim berlatih sebelum menjalani UNBK.

UNBK Paket C ini memang baru kali pertama digelar di Kota Malang. Sebelumnya peserta ujian nasional Paket C mengisi lembar jawaban di kertas. Peserta UNBK yang bernaung di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ki Hadjar Dewantara, misalnya, hanya dua kali mengikuti simulasi UNBK.

Jumlah peserta UNBK Paket C dari PKBM Ki Hadjar Dewantara sebanyak 106 orang. Mereka mengikuti ujian di SMKN 4 Kota Malang. Usia peserta UNBK berkisar antara 20 - 30 tahun, meskipun ada yang usianya 54 tahun.

Nurrahman, Presiden Direktur PKBM Ki Hadjar Dewantara sekaligus penanggungjawab UNBK Paket C di SMKN 4 mengakui persiapan peserta UNBK Paket C mepet.

"Baru mulai bulan Maret kemarin, kami melakukan simulasi. Karena keterbatasan peratalan yang kami miliki, sehingga PKBM Ki Hadjar Dewantara bekerjasama dengan SMKN 4 Kota Malang. Hanya dua kali melakukan simulasi UNBK," ujar Nurrahman kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (16/4/2017).

Nurrahman mengakui anak didik PKBM Ki Hadjar Dewantara ada yang tidak terbiasa mengoperasikan komputer. Dari 106 peserta, sekitar 10 persen tidak pernah bersentuhan dengan komputer.

"Kalau yang tidak bisa, ketika simulasi benar-benar kami dampingi. Kalau ujian ya tentunya tidak. Sedangkan sisanya dari itu, ada yang bisa meski tidak setiap hari bersentuhan dengan komputer, dan ada yang memang terbiasa. Seperti peserta dari sekolah rumah (home schooling) sudah terbiasa," lanjutnya.

Beberapa peserta UBNK Paket C Ki Hadjar Dewantara di SMKN 4 Kota Malang memang belajar di rumah. Dua di antaranya adalah anak pemain Arema FC Cristian Gonzales, Michael Laurent (20) dan Siti Maisaroh (29).

"Ya ada anak Gonzales, dia ikut karena home schooling. Beberapa home schooling memang menginduk ke PKB Ki Hadjar Dewantara untuk UNBK-nya," lanjut Nurrahman.

Dari pantauan SURYAMALANG.COM, anak kedua Gonzales ujian di ruang lab desain grafis SMKN 4 Kota Malang. Di ruang itu ada 36 orang peserta ujian.

Sementara itu, Siti Maisaroh, ikut UNBK karena belum lulus SMA. Sehari-hari ibu satu anak ini mengajar home schooling. Ia memiliki 10 murid home schooling.

"Tetapi istri kan belum lulus SMA, jadi ikut ujian penyetaraan," ujar suami Maisaroh, Sarifudin Siswanto.

Wawan, panggilan lelaki itu, bersama anak perempuannya, menunggui sang istri ujian hingga selesai.

Peserta UNBK Paket C di SMKN 4 Kota Malang terbagi dalam tiga ruangan, yakni di ruang laboratorium Bahasa Inggris, Desain Grafis, dan Bahasa. Di setiap ruangan, tersedia komputer cadangan.

Hingga ujian selesai, tidak ada kendala teknis terkait gangguan pasokan listrik maupun koneksi internet ke server UNBK.

"Lancar, tidak ada gangguan. Selama ini yang paling sering sih kendala listrik. Namun sampai selesai tidak ada masalah, termasuk dengan koneksi," ujar Dhanang Fitra, proktor di SMKN 4 Kota Malang.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved