Nasional

Kawasan Ini Biasa Disebut ‘Gunung Seks’, Begini Kisahnya Bermula dan Praktik Ritualnya

Maksud hati mencari teman ngalap berkah, tahunya malah jatuh ke pelukan kupu-kupu malam atau laki-laki hidung belang yang cuma mau ngalap birahi.

Editor: Zainuddin
DAILYMAIL/INTISARI/IST/KOLASE TRIBUNWOW
Ilustrasi: lokasi praktik ritual terlarang di Gunung Kemukus. 

Selain bertolak belakang dengan ajaran agama, aktivitas tersebut juga rawan penyebaran penyakit kelamin.

Ritual terlarang di Gunung Kemukus.
Ritual terlarang di Gunung Kemukus. (DAILYMAIL)

Dia menggambarkan ritual itu sebagai kejadian yang luar biasa mengejutkan.

Dia pun menunjukkan foto-foto orang sebelum melakukan ritual seks di Gunung Kemukus.

Berdasarkan penelusurannya, ritual seks di Gunung Kemukus berawal dari kisah seorang pangeran muda yang memiliki hubungan asmara dengan ibu tirinya pada abad ke-16.

Keduanya bercinta di puncak Gunung Kemukus, kemudian tertangkap basah, lalu dibunuh dan dikubur di sana.

Kini, puncak gunung itu dijadikan tempat ‘suci’ bagi mereka yang ingin mendapatkan kemakmuran dan kemajuan hidup.

Ganjar malu, Kemukus ditutup

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta penginapan Gunung Kemukus untuk ditutup.

Arahan ini disampaikan Ganjar terkait dengan ritual seks yang diduga bercampur dengan praktek prostitusi di sekitar makam Pangeran Samudra di bukit Kemukus, Sragen, Jawa Tengah.

“Menurut saya, sebaiknya segera ditutup karena itu prostitusi dan cukup berbahaya,” kata Ganjar di Istana Bogor, Senin (24/11/2014) seusai mengikuti pertemuan para gubernur dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Ganjar menilai ritual yang dilakukan di lokasi tersebut berbahaya dari sisi kesehatan, dan moralitas.

Selain itu, menurut Ganjar, ritual ini mencoreng nama bangsa karena sampai diberitakan media asing.

“Sampai luar negeri tahu, malu lah. Kalau ziarah, silakan. Menurut saya mesti ada sekarang mengalihkan dalam rel ziarah, bukan dengan ajaran sesat prostitusinya,” tutur dia.

Politikus PDI-Perjuangan ini juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Sragen terkait ritual di kawasan Gunung Kemukus tersebut.

Menurut dia, penutupan lokasi ini menjadi kewenangan Bupati Sragen.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved