Nasional

Kisah Lesbian, Bercinta Pakai 'Burung' Palsu, Masuk Penjara, Kemudian Bunuh Diri Tapi Gagal

"Namun ada dugaan bahwa dia (Dewiyanti) rindu ingin bertemu korban, yang dia sebut kekasih sesama jenisnya itu," kata JPU Isti, menduga-duga.

Editor: eko darmoko
Shanghaiist
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM - Dewiyanti alias Dewa si perempuan lesbi, penyuka sesama jenis, hampir saja merenggang nyawa.

Wanita muda berperawakan pria itu, mencoba bunuh diri, mengiris urat nadi, dan membenturkan kepala ke dinding tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bukit Semut Sungailiat, Sumatera Selatan, sehari sebelum dia diadili dalam kasus cabul di Pengadilan Negeri (PN) Sungailiat.

Siang itu, Selasa (18/4), Dewiyanti alias Dewa, digelandang pihak kejaksaan menggunakan mobil tahanan.

Dari Lapas Bukit Semut Sungailiat, dia dan para tahanan lainnya, memasuki ruang tahanan sementara pengadilan, untuk menunggu jadwal sidang.

Namun kedatangan para tahanan ini, ada sesuatu yang berbeda. Sosok Dewiyanti si tahanan wanita, tampak penuh luka.

Pada tangan dan keningnya, terbalut kain kasa, perban luka. Langkah gontai Dewi, saat turun dari mobil, menunjukan tak ada gairah di dirinya. Apakah gerangan yang terjadi pada wanita lesbi ini.

Isti Puspita Sari, Jaksa (JPU) yang menangani perkara asusila si gadis lesbi terdakwa Dewiyanti ini pun, Selasa (18/4), blak-blakan soal musibah yang menimpa, tahanan yang dimaksud.

"Dewiyanti itu, malam tadi (Senin 17/4/2017), mencoba bunuh diri di Lapas Bukitsemut Sungailiat," kata JPU Isti Puspita Sari, memberikan keterangan, mewakili Kepala Kejari Bangka, Supardi dan Kasi Intel Yoga Pamungkas.

Kejadian kata Isti, bermula saat dia mendapat telepon dari pihak Lapas Bukitsemut Sungailiat, Senin (17/4) malam.

Pihak Lapas menyatakan bahwa tahanan JPU Isti, yang dititipkan di Lapas tersebut, berusaha mengakhiri hidup.

"Dia itu (Dewiyanti), mengiris urat nadinya menggunakan jarum (pentul). Hampir saja urat nadinya putus, kalau tidak cepat diselamatkan. Dia juga membenturkan kepada ke dinding tembok Lapas, hingga luka dan mendapat beberapa jahitan," lanjut Isti.

Upaya tahanan ini untuk bunuh diri, gagal, karena pihak Lapas langsung memberikan penyelamatan.

"Saya langsung datang ke Lapas malam tadi, dan kami bawa Dewiyanti ke RSUD Sungailiat, malam itu juga.. Lukanya dijahit, dan diberi perawatan," katanya.

Bagaimana tahanan ini bisa mendapatkan jarum di tempat pengasingan seperti itu? JPU Isti menjelaskan.

"Tahanan wanita kan (Khusus Muslimah) biasanya disuruh pakai jilbab. Dan jarum (pentul), untuk pengikat ujung jilbab, dan itulah yang digunakan untuk mengiris urat nadinya," kata Isti.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved