Malang Raya
Dapat Rumah Plus Perabot, Gelandangan dan Pengemis Kampung Desaku Menanti Malah Pergi
Ada sekitar 20 an warga dari 4 Kepala Keluarga (KK) yang dikeluarkan. Warga dikeluarkan karena mereka jarang tinggal di Desaku Menanti.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG - Sejumlah penghuni di Desaku Menanti, Dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang pergi dari rumah yang sudah disediakan oleh Dinas Sosial Kota Malang.
Dari jumlah 36 KK penghuni Desaku Menanti, kini tersisa 32 KK yang tetap tinggal.
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Malang Kustinah mengatakan ada sekitar 20 an warga dari 4 Kepala Keluarga (KK) yang dikeluarkan. Warga dikeluarkan karena mereka jarang tinggal di Desaku Menanti.
"Mereka hanya datang sesekali saja dan ketika ada bantuan. Kami keluarkan sejak dua minggu yang lalu," ujar Kustinah,Kamis (15/6/2017).
Sebelumnya, Dinas Sosial Kota Malang telah memberi teguran. Namun karena dinilai tidak bisa dibina, maka ke empat KK itu dipanggil ke kantor Dinas Sosial sebelum akhirnya dikeluarkan.
Kustinah menjelaskan, alasannya warga tidak tinggal di desa itu seperti karena anak-anak mereka yang sekolah atau karena suami kerja.
Bagi mereka yang keluar, Dinas Sosial melarang warga membawa barang inventaris seperti kasur, kompor gas, meja, kursi, alat penanak nasi atau magicom. Saat ini, Dinas Sosial akan mencarikan pengganti bagi warga yang sudah dikeluarkan. Informasinya, sudah ada enam KK yang akan dipersiapkan.
"Tapi mereka akan kami seleksi lagi," papar Kustinah.
Pada seleksi kali ini Dinas Sosial akan selektif agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. Pasalnya, dengan jarangnya warga binaan tinggal di Desaku Menanti, selain menghambat program, Dinas Sosial juga tekor karena menanggung biaya listrik dan air.
"Mereka yang pergi malas dan tidak mau bekerja. Kasihan yang masih bertahan di sana," ungkapnya.
Program “Desaku Menanti” adalah program rehabilitasi sosial gelandangan dan pengemis yang dilakukan terpadu berbasis desa dengan menekankan pengembalian mereka ke daerah asal atau re-migrasi. Program ini dinilai sangat bermanfaat bagi eks Gepeng, karena bisa meningkatkan kesejahteraan mereka dengan bantuan berupa rumah layak huni. Selain itu ada bantuan penguatan ekonomi produktif bagi peningkatan kesejahteraan.
Di Malang, program desaku menanti dimulai pada bulan November 2016. Selain bantuan rumah, ditambah juga dengan sejumlah perlengkapan rumah serta dana untuk pengembangan ekonomi kreatif dengan total sebesar Rp 1,8 miliar.