Surabaya
Proyek Tol Pasuruan Probolinggo Ambruk, Polda Jatim Bidik 3 Tersangka
Pasalnya, dari penelitian yang dilakukan kemungkinan ada unsur pengurangan besi atau pembetonan.
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimum) Polda Jatim membidik tiga tersangka terkait ambruknya girder pembangunan fly over tol Pasuruan - Probolinggo yang menewaskan seorang korban dan dua luka berat pada Minggu (29/10/2017)
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Drs Frans Barung Mangera, penetapan tersangka akan dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara.
Dalam kasus ambruknya girder, penyidik sudah memeriksa 23 saksi. Mulai dari PU Bina Marga, PU Cipta Karya, PT Waskita Karya saksi ahli dan saksi di lapangan.
"Minggu ini akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan siapa yang paling bertanggung jawab dalam kasus ini," tandasnya, Senin (6/11/2017).
Mantan Kabid Humas Polda Sulsel, menegaskan yang dianggap paling bertanggung jawab dalam kelalaian pengerjaan proyek, Minggu (29/10/2017) lalu adalah tiga bagian.
Pertama, bagian pengawas; kedua, surveyor dan ketiga, bagian keamanan.
"Masing-masing bagian inilah yang menjadi fokus penyidik. Pokoknya pasti ada tersangka," tegasnya.
Apakah dalam penyidikan nanti akan berkembang ke level atas?
"Semuanya akan berkembang dalam penyidikan. Karena penyidikan harus komprehensif," jelasnya.
Selama penyidikan berlangsung, penyidik juga menunggu hasil dari Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya, dan saksi dari akademisi untuk mencari second opinion.
Pasalnya, dari penelitian yang dilakukan kemungkinan ada unsur pengurangan besi atau pembetonan.
"Itu semua yang tahu adalah saksi ahli. Penyidik terus mencari bukti dan korelasi dalam persoalan ini."
"Tapi fokus dalam penyidikan adalah unsur kelalaian. Kan saat pengerjaan proyek area yang seharusnya steril dari manusia justru ada orang di bagian bawah," tegas Kombes Frans Barung.
Ambruknya konstruksi fly over tol Pasuruan - Probolinggo yang berlangsung dua pekan lalu itu, menewaskan Heri Sunandar, 27, bagian mekanik.
Sementara dua orang yang terluka, yakni Sugiyono, 47, sopir pikap, dan Nurdin, 35, tukang las.