Malang Raya
Lapor! Warga Kota Malang Keluhkan Keberadaan Jukir di Luar Boks ATM
Tidak perlu ada jukir di sekitar ATM. Sebab, pengguna ATM tidak butuh banyak waktu di ATM. Selain itu, tidak semua pengguna ATM mengambil uang.
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Lutfi Nurul Rosyidah (22) merengutkan wajahnya saat memberi uang Rp 2000 kepada juru parkir (jukir) di luar boks ATM.
Padahal saat itu Lutfi hanya mengecek saldo di rekening.
Dia langsung bergegas menghidupkan mesin motornya.
“Tidak nyaman banget melihat jukir di depan ATM. Saya hanya mengecek saldo, tapi bayar Rp 2.000,” kata Lutfi kepada SURYAMALANG.COM.
Menurutnya, tidak perlu ada jukir di sekitar ATM.
Sebab, pengguna ATM tidak butuh banyak waktu di ATM.
Selain itu, tidak semua pengguna ATM mengambil uang.
Kadang ada warga yang hanya mengecek saldo.
Bahkan ada warga yang tidak bisa ambil uang karena saldo tidak mencukupi.
“Saya pernah bilang ke jukir kalau saya tidak punya uang. Tapi jukirnya cemberut,” ujar mahasiswi asal Padang tersebut.
Keluhan senada dilontarkan Lucky Arisandi.
Menurutnya, para jukir di ATM tidak pernah memberi karcis kepada orang yang parkir kendaraan.
Padahal, karcis parkir itu adalah hak setiap pengguna lahan parkir.
Menurutnya, hal itu membangun stigma bila jukir di ATM adalah jukir abal-abal yang melakukan pungutan liar (pungli).
“Seharusnya tanpa diminta pun harus diberi karcis itu karena itu hak kami,” ungkapnya.