Nasional

Asal Usul Jarang Goyang, Mulai Mantra Santet, Tarian, sampai Lagu Dangdut Nella Kharisma

Menurutnya, Jaran Goyang adalah mantra yang menjadi bagian dari sastra lisan yang dimiliki masyarakat Suku Osing.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
net
Semar mesem, dan jaran goyang 

“Awalnya susah dikendalikan. Tetapi kalau sudah jatuh cinta, bisa-bisa semua baju miliknya dibawa pulang ke rumah pasangannya seperti orang gila.”

“Memang korban terbanyak adalah perempuan.”

“Namun, tidak menutup kemungkinan laki-laki juga bisa terkena santet Jaran Goyang,” kata Hasnan.

Dia menambahkan masyarakat Banyuwangi khususnya Using sangat terbuka dan tidak menutup diri.

Budaya yang masuk akan diserap dan dikawinkan dengan budaya asli sehingga melahirkan budaya baru.

Selain menjadi tarian, Jaran Goyang juga menginspirasi lagu dalam bahasa Osing yang berjudul Jaran Goyang.

Lagu ini sempat populer pada tahun 2000-an.

Awalnya lagu ini dinyanyikan penyanyi Banyuwangi, Adistya Mayasari.

“Saat itu lagu Jaran Goyang juga populer dinyanyikan di mana-mana sampai sekarang, tapi menggunakan bahasa daerah Using,” kata Hasnan.

Lagu Jaran Goyang dari pedangdut Nella Kharisma di Youtube kini telah menembus angka di atas 65 juta.

Terinspirasi dari Santet Jaran Goyang, maka terciptalah tari Jaran Goyang.

Seniman tari Banyuwangi, Slamet Menur (75) menjelaskan Jaran Goyang pertama kali ditarikan oleh penari bernama Darji dan Parmi dari Lembaga Kesenian Nasional (LKN) pada 1966.

Tarian itu berbeda dengan tari Jaran Goyang saat ini yang ditarikan oleh dua orang yaitu laki-laki dan perempuan.

Pada masa itu, Jaran Goyang ditarikan banyak orang, walaupun ada dua penari utama.

“Tari Jaran Goyang adalah tari pergaulan yang menceritakan seorang pria yang mencintai seorang gadis. Namun ditolak.”

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved