Nasional
Asal Usul Jarang Goyang, Mulai Mantra Santet, Tarian, sampai Lagu Dangdut Nella Kharisma
Menurutnya, Jaran Goyang adalah mantra yang menjadi bagian dari sastra lisan yang dimiliki masyarakat Suku Osing.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
“Akhirnya sang pria merapalkan mantra jaran Goyang lalu melempar bunga kepada sang gadis hingga dia jatuh cinta dan tergila-gila pada sang pria,” cerita Slamet Menur.
Menurutnya, tari tersebut muncul dari fenomena mantra Jaran Goyang yang tumbuh subur di kalangan masyarakat Suku Osing saat itu.
Tarian tersebut sempat dipentaskan di luar Kota Banyuwangi beberapa kali oleh LKN.
Kemudian gerakan tari disempurnakan oleh pencipta tari Banyuwangi, Sumitro Hadi, dan dikembangkan oleh pencipta tari, Subari Sofyan.
“Saya sudah menjadi pelatih tari pada 1966, termasuk yang melatih Darji dan Parmi.”
“Sayangnya saya sudah tidak pernah bertemu lagi dengan mereka.”
“Kabar terakhir saya dengar mereka menikah.”
“Itu pasangan yang pertama kali menarikan tari Jaran Goyang,” kata Slamet Menur.
Hingga saat ini, mantra Jaran Goyang yang menjadi bagian dari sastra lisan masih memiliki fungsi sosial di lingkungan masyarakat Banyuwangi, khususnya Suku Osing.
Termasuk juga tari Jaran Goyang yang masih sering ditampilkan di pementasan kesenian di Kabupaten Banyuwangi.
Berita ini sudah dimuat di Tribunjogja.com dengan judul Asal Usul Jarang Goyang, Mantra, Tari hingga Lagu Dangdut