Yogyakarta
Waspadai Modus Baru Kuras ATM, Korbannya Termasuk Guru Besar di Yogyakarta
BUKAN GENDAM, BUKAN SKIMMING. Inilah modus baru para bajingan menguras isi ATM di berbagai provinsi. Baca agar anda waspada. -->>
SURYAMALANG.COM, YOGYAKARTA - Kepolisian Daerah istimewa Yogyakarta (Polda DIY) meringkus dua pembobol kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) beberapa orang, termasuk seorang guru besar.
Kedua maling itu bernama Santianis (59), warga Sulawesi Selatan dan Andi Irwan (34), warga Jakarta Utara.
"Yang menjadi korban pencurian ATM ini salah satunya adalah seorang guru besar di Yogyakarta," ujar Direktur Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo dalam jumpa pers, Senin (19/03/2018).
Hadi Utomo mengungkapkan, dua pelaku ditangkap pada 18 Maret 2018 di sebuah Rumah Sakit di Yogyakarta.
Keduanya diamankan saat menguras uang salah satu korbannya di bilik ATM.
"Mereka kami tangkap saat menguras uang korbannya di ATM sebesar Rp 20 juta. Mereka ini memang sindikat antar-provinsi, Surabaya, Jakarta , Bandung, Lampung dan kota-kota besar lainya," tegasnya.
Modus dari sindikat ini adalah mengelabui korbannya dengan berpura-pura meminta bantuan menyalurkan dana sosial.
Para pelaku mencari korban di tempat-tempat umum seperti rumah sakit dan sekitar hotel.
Awalnya satu pelaku mencari sasaran, mengajak kenalan korban dan berbincang-bincang.
Satu pelaku lainya datang menghampiri mengaku dari negara Brunai Darussalam atau Malaysia.
Di hadapan korban, kedua pelaku juga berpura tidak saling mengenal.
Satu pelaku meminta bantuan mendonasikan uang miliknya untuk sosial.
Alasannya karena dari luar negeri kesulitan untuk mencari lokasi donasi.
Pelaku satunya meyakinkan korban agar mau membantu mendonasikan.
Kedua pelaku lalu mengajak korban ke mesin ATM. Agar korban percaya, pelaku menunjukan uang miliknya di ATM yang berjumlah ratusan juta.