Jendela Dunia

Kisah Abadi Nyai Roro Kidul, Wajahnya Begitu Cantik bila Bulan Naik. Bagaimana bila Bulan Turun?

Jelas sekali almarhum Hamengku Buwono IX mengisahkan pengalamannya bertemu dengan Kanjeng Ratu Kidul

Editor: Insani Ursha Jannati
IST
Ilustrasi Nyai Roro Kidul 

SURYAMALANG.COM - Sebagaiamana tersurat dalam 'Babad Tanah Jawi', mitos Nyai Roro Kidul masih ada hingga kini.

'Babad Tanah Jawi' adalah karya gabungan sejarah dan dongeng, memang bukan satu-satunya sumber tentang Nyai Roro Kidul.

Kemasyhuran Nyai bahkan terekam kitab-kitab ilmiah bangsa seberang.

Meski berulang kali dikaji oleh para peneliti ahli, tak memudarkan kepercayaan para masyarakat Jawa yang menganggap sosok sang Ratu memang ada.

Namun dari karya tanpa nama inilah, kisah ratu dedemit Laut Selatan muncul menjadi bagian dari cerita rakyat Indonesia, bukan Jawa saja.

'Nyai Roro Kidul', demikian ejaan sebenarnya dari tulisan serai 'Babad Tanah ]awi'. 

Tapi entah kenapa beredar dan terkenal dengan nama yang salah baca, 'Kanjeng Ratu Kidul'.

Upacara adat tradisional Labuhan Pakualaman digelar di Pantai Glagah, Minggu (1/10/2017). Sejumlah barang pribadi Paku Alam X dilarung ke laut dalam acara tersebut. Masyarakat secara antusias memadati kawasan pantai tersebut untuk menyaksikannya.
Upacara adat tradisional Labuhan Pakualaman digelar di Pantai Glagah, Minggu (1/10/2017). Sejumlah barang pribadi Paku Alam X dilarung ke laut dalam acara tersebut. Masyarakat secara antusias memadati kawasan pantai tersebut untuk menyaksikannya. (tribunjogja/singgih wahyu nugraha)

Bahkan ada perbedaan persepsi yang meluas dan diyakini, bahwa antara Nyai Roro Kidul dan Kanjeng Ratu Kidul itu berbeda.

Artinya, Roro Kidul itu patih, sedangkan Kanjeng Ratu Kidul itu ratunya.

Namun, Babad Tanah ]awi tak menyebutkan itu.

Kisah gaib rakyat jelata ini pun lantas berkembang menjadi kisah sakral yang menuntut pertanggungjawaban religi yang sifatnya abadi.

Ya, abadi karena sesuai janji, Roro Kidul akan selalu berhubungan dengan seluruh raja Jawa keturunan Panembahan Senopati hingga kini.

Maka selama Kerajaan Mataram ada, tokoh penguasa dedemit Pulau Jawa ini akan tetap disembah untuk dimintai berkah.

Jadi, ratu makhluk halus yang mendirikan bulu roma ini, sesungguhnya tidak memiliki watak jahat, bahkan sebaliknya.

Dia berhati mulia karena dipercaya menjaga ketenteraman keraton dan rakyat Mataram hingga sekarang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved