Jendela Dunia

Kisah Pilu Magellan, Pelaut Dunia yang Permintaan Kenaikan Uang Pensiunnya Ditolak Raja

Pernah dengar nama Ferdinand Magellan? Ternyata kehidupan pelaut Spanyol dan Pertugal itu sangat memilukan.

Editor: Zainuddin
kolase
Ferdinand Magellan. 

SURYAMALANG.COM – Ferdinand Magellan akhirnya meninggal dalam dalam pertempuran melawan suku asli Filipina di Pulau Mactan pada 27 April 1521.

Pelaut Portugal ini meninggal setelah menjelajahi tiga perempat dunia.

Kapal-kapal yang dipimpin Magellan membuang jangkar di Pulau Cebu pada awal Maret 1521.

Kemudian sang penjelajah bertemu dengan kepala suku setempat.

Setelah memeluk Kristen, kepala suku membujuk Magellan dan anak buahnya untuk membantunya menaklukkan suku saingannya di Pulau Mactan.

Dalam pertempuran di Pulau Mactan, Magellan kena panah beracun.

Magellan tewas, dan ditinggalkan rekan-rekannya yang memilih mundur.

Magellan adalah bangsawan Portugal yang berperang demi negaranya di Samudera Hindia dan Maroko.

Setelah berpartisipasi dalam sejumlah pertempuran penting, Magellan minta Raja Manuel menaikkan uang pensiunnya pada 1514.

Namun, Raja menolah permintaan ini.

Sebab, raja mendengar rumor bahwa Magellan melakukan perbuatan tercela saat memimpin pengepungan di Maroko.

Magellan kembali mengajukan permintaan serupa pada 1516.

Lagi-lagi raja menolak permintaan itu.

Penolakan kedua ini membuat Magellan pergi ke Spanyol pada 1517.

Di negeri tetangga Portugal itu, Magellan menawarkan jasanya ke Raja Charles I yang kemudian bergelar Kaisar Tahta Suci Charles V.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved