Jendela Dunia
Kisah Pilu Magellan, Pelaut Dunia yang Permintaan Kenaikan Uang Pensiunnya Ditolak Raja
Pernah dengar nama Ferdinand Magellan? Ternyata kehidupan pelaut Spanyol dan Pertugal itu sangat memilukan.
Di bawah pengawasan Paus Alexander VI, Portugal dan Spanyol mengakhiri sengketa terkait penemuan tanah baru di Amerika dan tempat lain pada 1494.
Dua negara adikuasa di zamannya itu kemudian sepakah ‘membelah dua’ dunia, dan membaginya di antara mereka.
Garis demarkasi disepakati di Samudera Atlantik.
Berdasar kesepakatan itu, semua tanah yang ditemukan di sisi barat garis menjadi milik Spanyol.
Sedangkan tanah di sisi timur menjadi milik Portugal.
Sehingga, Amerika Selatan dan Tengah menjadi jajahan Spanyol, dengan pengecualian Brasil, yang ditemukan pelaut Portugal Pedro Alvares Cabral pada 1500.
‘Penemuan’ Portugal lain di awal abad ke-16 antara lain Kepulauan Maluku yang kaya rempah.
Ternyata temuan ini membuat Spanyol iri.
Kepada Raja Charles, Magellan mengusulkan agar Spanyol berlayar ke arah barat melalu celah di Amerika dan berlanjut ke Kepulauan Maluku.
Perjalanan ini akan membuktikan bahwa Kepulauan Maluku berada di sebelah barat garis demarkasi.
Jadi Maluku merupakan hak Spanyol sesuai kesepakatan 1494.
Hal ini diusulkan karena Magellan tahu bahwa dunia itu bulat.
Namun, dia tak memperhitungkan luasnya samudera yang bakal diarungi.
Dia berpikir Kepulauan Maluku hanya berlokasi tak jauh di sebelah barat benua Amerika, bukan di sisi lain samudera yang belum pernah dijelajahi.
Raja Spanyol menyetujui tawaran Magellan itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/penjelajah-atau-pelaut-portugas-dan-spanyol-ferdinand-magellan_20180428_162101.jpg)