Jendela Dunia
Teriakan Terakhir Gadis Remaja Sebelum Tewas di Tiang Gantung
Gadis ini baru berusia 17 tahun saat dibawa ke tiang gantungan. Teriakan terakhirnya bikin merinding
SURYAMALANG.COM – Saat pasukan Nazi menyerbu Yugoslavia pada 1941, usia gadis ini baru 15 tahun.
Namun, gadis ini berani bergabung dalam barisan pejuang untuk melawan Nazi.
Perjuangan yang berakhir di tiang gantungan saat usianya menginjak 17 tahun.
ADOLF HITLER melancarkan serangan ke Yugoslavia pada 6 April 1941.
Serangan itu dilakukan untuk mengamankan sayap Balkan Jerman untuk Operasi Barbarossa.
Jerman dengan mudah mencabik-cabik Yugoslavia.
Namun, kemenangan itu tidak sepenuhnya bisa menaklukan seluruh wilayah.
( Baca juga : Sungguh Sial, Gadis Korban Pemerkosaan Ini Malah Dipaksa Bayar Biaya Rumah Sakit )
Ada daerah-daerah terpencil di pegunungan yang tak berhasil dikuasai.
Pasukan perlawanan Serbia mulai muncul merintis kekuatan di pegunungan.
Gelombang perlawanan ini terbagi atas dua kelompok utama yakni Chetnik dan Partisan.
Chetnik dipimpin mantan Kolonel Angkatan Darat Yugoslavia Dragoljub Mihailovic yang bertugas di bawah pemerintahan kerajaan Yugoslavia di pengasingan.
Chetnik merupakan kesatuan yang terdiri atas berbagai sub-kelompok yang kepentingannya tidak selalu selaras.
Beberapa orang sangat anti-Jerman.
Sedang lainnya sering kerja sama dengan para penyerbu.
( Baca juga : Anang Mengamuk, Teriak-teriak Sambil Lemparkan Alquran ke Kaca Masjid di Malang )
Tetapi, mereka punya kepentingan yang sama, yakni keinginan nasionalis untuk menjamin kelangsungan hidup penduduk Serbia dan kesetiaan kepada monarki Yugoslavia lama.
Sementara kelompok Partisan secara diametral menentang Chetnik, karena kelompok mereka sangat komunis.
Pemimpin mereka adalah Josip Broz ‘Tito’, kepala Partai Komunis bawah tanah Yugoslavia (KPJ).
Di bawah Tito, tujuan menyeluruh Partisan adalah mendirikan negara sosialis Yugoslavia yang merdeka dengan menggulingkan kekuatan Poros.
Itu menjadi konflik yang dihadapi Lepa Radic, gadis remaja berusia 15 tahun yang bergabung dengan Partisan pada Desember 1941.
Lepa Radic datang dari desa Gasnica dekat Bosanska Gradiska di tempat yang sekarang Bosnia dan Herzegovina barat laut, di mana dia lahir pada tahun 1925.
( Baca juga : Cari Tempat Istirahat, Petani Ponorogo Kaget Lihat Benda di Tanah, Astaga! Itu Kan Kerangka Manusia )
Dia berasal dari keluarga pekerja keras dengan akar komunis.
Pamannya yang masih muda, Vladeta Radic, sudah terlibat dalam gerakan pekerja.
Sedangkan ayahnya, Svetor Radic, dan dua paman, Voja Radić dan Vladeta Radić, bergabung dengan gerakan Partisan pada Juli 1941.
Karena kegiatan pembangkangan itu, seluruh keluarga Radic ditangkap pada November 1941 oleh Ustashe, pemerintahan fasis Nazi yang beroperasi di Yugoslavia.
Para Partisan mampu membebaskan Lepa Radić dan keluarganya beberapa pekan selanjutnya.
Kemudian Radic dan saudara perempuannya, Dara secara resmi bergabung dengan Partisan.
Lepa Radić dengan berani bergabung dengan perusahaan Partisan ke-7 dari Detasemen Krajiski ke- 2.
Dia menawarkan diri untuk berjuang di garis depan dengan mengangkut orang yang terluka di medan perang dan membantu yang terluka untuk melarikan diri.
Tugasnya inilah yang kemudian mengantarkannya ke tiang gantungan.
Ditangkap Nazi
Lepa Radić ditangkap pada bulan Februari 1943.
Saat itu dia mengatur penyelamatan sekitar 150 wanita dan anak-anak yang mencari perlindungan.
Dia berusaha melindungi mereka dengan menembaki pasukan SS Nazi yang menyerang dengan rentetan amunisi yang tersisa.
Setelah mereka menangkapnya, Jerman menghukum mati Radic di tiang gantungan.
Eksekusi mati itu adalah akhir dari penyiksaan bertubi-tubi yang ia terima.
Selama tiga hari sebelum eksekusi, Jerman mengurungnnya dalam penjara isolasi dan menyiksanya demi untuk mendapatkan informasi.
Lepa Radic menolak untuk membocorkan informasi apa pun tentang rekan-rekannya hingga menjelang eksekusi.
Lepa Radić dibawa ke tiang gantungan pada 8 Februari 1943.
Beberapa saat sebelum digantung, Radic ditawari pengampunan asalkan dia mau membocorkan nama- nama rekan Partisannya.
Dia dengan penuh semangat menjawab :
“Saya bukan pengkhianat. Orang-orang yang Anda tanyakan akan mengungkapkan diri ketika mereka berhasil memusnahkan semua penjahat seperti kamu.”
Kisah perjuangan Lepa Radic pun berakhir di tiang gantungan.
Dia dieksekusi di Bosanska Krupa, Bosnia pada 8 Februari 1943.
Lepa Radic kemudian dianugerahi Orde Pahlawan Nasional oleh pemerintah Yugoslavia pada 20 Desember 1951.
UPDATE BERITA TERKINI:
LIKE Facebook Surya Arema
FOLLOW Instagram Surya Malang
FOLLOW Twitter Surya Malang
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Teriakan Menggetarkan Seorang Remaja Pemberani Menjelang Mautnya di Tiang Gantungan Nazi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/lepa-radic-bersiap-menghadapi-kematiannya-di-tiang-gantungan-di-bosanska-krupa-bosnia_20180428_102522.jpg)