3 Kali Bakar Tapi Tak Hangus, Lelaki ini Buang Jasad Calon Istrinya ke Pantai

Tiga Kali Bakar Calon Istrinya Tapi Tak Hangus, Stefanus Akhirnya Buang ke Pantai

Editor: Adrianus Adhi
Istimewa
Stefanus dan Laura saat menghabiskan waktu bersama sebelum peristiwa tragis pembunuhan 

Minta bantuan anak buah pamannya

Empat orang yang Stefanus mintai tolong adalah teman-temannya yang tinggal di sekitar Kampung Janis, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Mereka juga tak lain karyawan di industri rumahan milik paman Stefanus.

Industri rumahan yang memproduksi tas itu ‎berada di Jalan Jembatan Hitam yang hanya berjarak sekira 50 meter dari tempat tinggal Stefanus.

"Iya empat orang yang sekarang jadi saksi itu memang karyawan saya," ujar Angkoeh, paman Stefanus ditemui di rumahnya, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Senin (7/5/2018).

Angkoeh mengaku tidak mengetahui detail terkait apa saja peran yang dilakukan oleh para karyawannya.

Menurutnya, keempat karyawannya yang berinisial AZ (21), YD (18), EB (22) dan AR (23) kini telah menjadi saksi atas kasus pembunuhan sadis tersebut.

"Jujur kalau jelasnya kayak bagaimana saya enggak tahu. Tapi memang karyawan saya yang melapor ke polisi," sambung dia.

Laura tertutup

Yanto menilai Laura sebagai pribadi yang baik, ramah dan suka memberi uang kepadanya meski tidak meminta.

Ia menjelaskan hampir dua tahun belakangan ini Laura menjadi lebih tertutup semenjak ada laki-laki ke rumah tersebut.

"Semenjak kenal cowok jadi agak tertutup hampir mau dua tahun ini, sering nginap juga cowoknya. Sering melihat bangunnya siang keluar rumah," ujar Yanto.

Menurut Yanto, tak ada aktivitas mencurigakan di rumah itu.

Ia kerap melihat mobil masuk keluar dan Boni.

Yanto mengaku mengenal sosok Stefanus tapi tidak pernah menyapa dan pribadinya cuek.

"Kalau cowoknya orangnya cuek, enggak suka negor, ngasih uang parkir saja tidak pernah. Beda sama Laura," ucap dia.

Mengurung diri

Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manossoh yang didampingi Kanit Reskrim AKP Supriyatin menerangkan hasil pemeriksaan, tersangka sakit hati sehingga tega membunuh calon istrinya.

Sejak kasus ini mencuat ke publik, Merry Linawarti, ibu Stefanus, enggan keluar rumahnya ‎di Kampung Janis No. 11 RT 11/‎08, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Rumah yang berfungsi sebagai warung kelontong itu tampak dikunci dari dalam rumah.

"Orangnya ada kok di dalam. Tapi memang tutup warungnya, mungkin karena kasus yang dialami anaknya," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Senin (7/5/2018).

Sekira 15 menit berada di depan rumah, TribunJakarta.com sempat melihat sosok Merry sewaktu tidak sengaja membuka pintu.

Merry takut bukan kepalang ketika beradu pandang dengan TribunJakarta.com dan wartawan lain yang mencoba mewancarainya menunggu di depan rumahnya. 

Ia seakan ketakutan dan bergegas kembali masuk dan mengunci pintu rumahnya.

Meski rumahnya diketuk berulangkali, ia tak menghiraukannya dan tetap tidak mau keluar.

Rumah orangtua Stefanus yang berada di gang sempit di wilayah Pekojan terdiri dari dua lantai di mana lantai ‎pertama untuk warung kelontong.

Sedangkan di lantai kedua tampak jemuran pakaian digantung di teras rumah. 

Sakit hati direndahkan

Tersangka Stefanus sakit hati karena selalu biaya pernikahannya ditanggung semuanya oleh Laura.

“Tersangka merasa tidak dihargai sebagai laki-laki akibat seluruh biaya untuk acara pernikahannya ditanggung semua oleh korban. Selain itu sebelum kejadian, antara tersangka dan korban juga terjadi cek-cok di rumah korban,” kata Iver, Sabtu (5/5/2018).

Pada saat berselisih korban mengambil pisau dan hendak menusukkannya kepada tersangka.

Stefanus yang tidak mampu menahan emosi, kemudian merebut pisau dari tangan korban dan langsung menusuk Laura.

“Korban ditusuk tersangka sebanyak empat kali masing-masing di bagian perut dan punggung hingga akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian,” ucap Iver.

Sebelum kejadian keduanya baru saja mengikuti foto prewedding.

Stefanus berubah

Stefanus diketahui jarang pulang ke rumahnya yang berada di pemukiman padat penduduk tersebut.

"Pas masih kecil mah suka main sama anak sini, tapi kalau sekarang sudah enggak pernah. Orangnya itu pendiam dan enggak banyak ngomong," ujar Dodi, teman kecil Stefanus saat ditemui di dekat rumah pelaku.

Dodi mengatakan sikap kawannya itu mulai berubah sejak Stefanus beranjak dewasa.

Stefanus semakin tertutup dan tidak pernah bergaul‎ teman-temannya di lingkungan tempat tinggalnya.

"Pas semenjak lulus sekolahlah dia sudah enggak pernah main sama anak sini, mainnya diluar mulu. Makanya saya juga kaget pas dia tahu-tahu sudah punya mobil," tambah dia.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tiga Kali Bakar Calon Istrinya Tapi Tak Hangus, Stefanus Akhirnya Buang ke Pantai

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved