Teror Bom di Gereja Surabaya
Pahlawan Korban Bom Gereja Itu Akhirnya Bisa Dibawa Pulang, Jenazahnya Sempat Sulit Diidentifikasi
Daniel masih berusia 17 tahun. Jenazahnya sempat sulit teridentifikasi karena hancur karena ledakan bom.
Penulis: faiq nuraini | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA -Satu lagi pahlawan yang tewas dalam tragedi bom di tiga gereja di Surabaya teridentifikasi.
Pahlawan itu adalah Daniel, yang menjadi korban dalam ledakan bom di gereja GPPS Arjuno, Minggu (13/5/2018).
Daniel masih berusia 17 tahun.
Jenazahnya sempat sulit teridentifikasi karena hancur karena ledakan bom.
"Daniel itu yang menghadang mobil Avanza yang bawa bom," kata Agus, paman Daniel.
Saat kejadian, ia tengah menjalankan tugasnya membantu pengaturan parkir di gereja itu.
Daniel menghadang mobil Avanza yang dikemudikan Dita Supriyanto, pelaku bom.
Karena dihadang, Dita kaget dan mobil melaju menabrak pagar.
Saat itu juga bom meledak.
Jika tidak dihadang, Avanza akan melaju menerobos masuk ke dalam gereja GPPS.
Bisa jadi kalau tidak dihadang akan membawa korban lebih banyak.
"Kalau ada ibadat Minggu, mobil tidak boleh parkir di dalam. Hanya motor yang boleh parkir. Daniel menghadang mobil itu," ucap Agus yang juga tukang parkir di belakang Gereja yang sama.
"Kalau tidak dihalangi saat mobil menerobos, korban akan lebih banyak. Karena dihadang dan panik sehingga Avanza menghantam pagar," tambah Budi.
Jenazah Daniel baru bisa diidentifikasi Senin Sore ini.
Agus, paman Daniel mengaku nyaris putus asa karena menjelang magrib belum ada Khabar.