Media Sosial

'Saya Hampir Jadi Teroris', Wanita ini Bagikan Pengalamannya Lolos dari Jeratan Kelompok Radikal

"Tari mengeluarkan sebuah whiteboard berukuran sedang dari belakang lemari. Diawali doa, dia mengajarkan sebuah ideologi. Ga ada Al Quran..."

Editor: Pambayun Purbandini
kolase Suryamalang.com

Setiap ayat yang dia intruksikan saya bacakan, dan intinya adalah "halalnya membunuh orang-orang kafir, jihad dijalan Allah tidak mudah, pasti akan dimusuhi bahkan oleh keluarga sendiri, tapi hal itu yang dibenarkan dalam Al-Quran, maka dari itu diawali dengan sembunyi2 agar misi terlaksana dengan baik".

Gak lama dia ngajak untuk belajar lebih lanjut dikostan dia besok, kostnya gak jauh dari kost saya.

Anna bersedia menjemput besok.

Kemudian dia pergi.

Gak ada basa-basi seperti orang biasa yang ingin berteman, apalagi Anna seperti halnya pengantar Tari.

Sudah galau TA makin galau lagi nih, antara takut dosa (melanggar Al-Quran) atau takut diajarin yang enggak-enggak.

Tapi saya masih penasaran.

Baca: Pesan Ramadan Donald Trump Gegerkan Umat Muslim Dunia, Simak Penuturannya

Besoknya Anna datang menjemput, dia mengajak saya ke kostan Tari.

Mulai curiga.

Di kamar berukuran 3x3, tanpa kasur dan furniture lain.

Hanya ada lemari dan tikar.

Kemudian Anna menutup jendela dan mengunci pintu.

Tari mengeluarkan sebuah whiteboard berukuran sedang dari belakang lemari.

Diawali doa, dia mengajarkan sebuah ideologi.

Baca: Waspada! Sering Kita Gunakan, Lewat Situs-situs ini Teroris dan ISIS Lancarkan Propagandanya

Ga ada Al Quran.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved