Membentuk Model Keluarga Islami Dari Kisah Para Nabi Hingga Raja Fir'aun
Kisah keluarga maupun individu terpuji dan tercela dari masa lalu berikut mampu menjadi cerminan dalam membentuk model keluarga islami
Bahkan, Abu Lahab menjadi seorang keluarga Nabi yang menjadi ancaman dalam perkembangan dakwah saat itu. Berbagai kelicikan dan tipu daya dilancarkan oleh Abu Lahab untuk menghadang dan menghalangi dakwah Nabi SAW.
Abu Lahab menjadi satu provokator untuk menggerakkan massa untuk menghadang dakwah Nabi SAW. Bahkan, ia mengajak isterinya, Ummu Jamil, untuk terlibat langsung dalam menghadang dakwah Nabi SAW.
Sehingga kelicikan Abu Lahab dan isterinya digambarkan dalam Alquran, dengan firman-Nya,
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al-Lahab: 1-5).
Kisah keluarga Abu Lahab termasuk model suami dan isteri yang sama-sama tidak taat kepada Allah S.W.T dan Rasul-Nya.
Kisah tersebut rupanya tidak jauh berbeda dari realitas sosial yang terjadi sampai hari ini.
Baca: VIDEO - Detik-detik Ratusan Penumpang Lion Air Melompat dari Pesawat di Pontianak
Baca: Dramatis! Polisi Hadang Pencuri Truk dari Surabaya saat Lewat Mojokerto
Baca: Dituding Hamil Saat Di Penjara, Teman Satu Selnya Ungkap Fakta Ini
Sebagaimana banyak kasus suami dan isteri menjadi biang-kerok dalam setiap kriminalitas, pertikaian, kemaksiatan, perilaku amoral dan destruktif.
Misalnya, banyak ditemui persengkokolan antara suami dan isteri dalam perilaku tercela, seperti korupsi kolusi nepotisme (KKN), dan peredaran narkoba.
Sehingga tak jarang mereka harus berakhir dengan mendekam di penjara.
2. Keluarga Fir’aun
Fir’aun merupakan raja Mesir yang hidup pada masa nabi Musa A.S.
Fir’aun terkenal dengan kesombonganya mengakui diri sendiri sebagai Tuhan yang harus disembah oleh seluruh manusia (QS. An-Naziat: 24).
Untuk mendakwahi Fir’aun dan seluruh pengikutnya, Allah S.WT mengutus Nabi Musa A.S (QS. An-Naziat: 16).
Akan tetapi, Fir’aun juga enggan beriman kepada Allah S.W.T dan kerasulan Nabi Musa A.S meskipun berbagai mukjizat atas izin Allah S.W.T diperlihatkan oleh Nabi Musa A.S.
Meski Fir’aun enggan beriman kepada Allah S.W.T dan Rasul-Nya tapi isterinya Asiyah tetap beriman (QS. At-Tahrim: 11).