Membentuk Model Keluarga Islami Dari Kisah Para Nabi Hingga Raja Fir'aun
Kisah keluarga maupun individu terpuji dan tercela dari masa lalu berikut mampu menjadi cerminan dalam membentuk model keluarga islami
Sehingga Asiyah tidak pernah sekalipun menyekutukan (syirik) kepada Allah S.W.T dengan cara menyembah Fir’aun.
Bahkan dikisahkan, Allah S.W.T telah menciptakan Iblis yang menyerupai Asiyah untuk tidur dan bergaul dengan Fir’aun.
Sehingga kehormatan Asiyah tetap terjaga dan tidak pernah terjamah oleh Fir’aun.
Sebab, perkawinan Asiyah dengan Fir’aun dilakukan atas dasar paksaan atas kesombongan dan kekejaman Fir’aun terhadap keluarganya.
Kisah keluarga Fir’aun menjadi contoh model keluarga suami yang tidak taat namun sang istri adalah sosok yang taat kepada Allah S.W.T dan Rasul-Nya.
Hal tersebut masih sering kita jumpai dalam kehidupan sosial masa kini. Di mana suami menjadi biang-kerok dan provokator dalam setiap kemaksiatan dan kejahatan, meskipun isterinya berkali-kali menasehati.
Model keluarga seperti ini akan menjadi ladang ujian bagi isteri yang taat.
Maka isteri dituntut untuk tetap konsisten (istiqamah) dalam ketaatan kepada Allah SWT. Bahkan, seorang istri harus terus terdepan dalam mencegah dan mengentaskan perilaku tercela suami.
4. Keluarga Nabi Nuh A.S dan Nabi Luts A.S
Keluarga Nabi Nuh A.S dan Nabi Luth A.S merupakan Rasul utusan Allah S.W T untuk mendakwahi umat masing-masing.
Nabi Nuh A.S diutus ditengah kaum Bani Rasib, suatu kaum yang menyembah patung-patung berhala.
Sedangkan Nabi Luth A.S diutus ditengah kaum Sodom, suatu kaum yang berperilaku seks menyimpang (LGBT).
Meskipun mereka diutus untuk memperbaiki kondisi akidah umat tetapi istri mereka masing-masing juga menjadi bagian dari orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT.
Artinya, dakwah mereka pun tidak mendapat restu dari istri.
Kondisi tersebut digambarkan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an, dengan firman-Nya,