Blitar
Motif Siswi SMP di Blitar Gantung Diri Mulai Terkuak, Teman Sekolahnya Ungkap Hal Mengejutkan Lain
Motif bunuh diri yang dilakukan EPA, siswi SMP berusia 16 tahun, di kamar kosnya di Blitar, Jawa Timur, mulai terkuak.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada kakak-kakaknya yang telah mendukungnya selama ini.
Lalu ada surat wasiat yang ditujukan ke ibunya. Dalam surat itu, EPA meminta keluarga agar segera mengkremasi jenazahnya.
EPA juga meminta keluarga agar tak memasang bendera putih di rumah.
Dia juga meminta ibunya tidak buka praktik sampai Lebaran.
Dia juga meminta maaf ke keluarga pemilik tempat kos karena sudah melakukan bunuh diri di lokasi.
"Jangan tunjukkan ke orang banyak bahwa aku telah menyerah," tulis EPA.
Surat berikutnya ditujukan ke pengasuhnya, Mariani. Dalam surat itu, EPA memanggil Mariani dengan sebutan Maklek.
Dia mengucapkan terima kasih ke Maklek yang sudah merawatnya sejak kecil. Dia juga meminta maaf ke pengasuhnya itu.
Surat terakhir, juga ditujukan ke pengasuhnya. Dia meminta pengasuhnya agar tidak teriak memanggil orang di sekitar lokasi.
Dia meminta Maklek untuk menghubungi nomor telepon RSUD Mardi Waluyo.
Di surat itu, dia mencantumkan nomor telepon RSUD Mardi Waluyo. Dia juga bilang ke Maklek kalau kartu BPJS sudah disiapkan di dalam amplop.
Menurut AKP Heri, hasil keterangan dari kakak korban, korban nekat bunuh diri karena ada masalah keluarga.
Soal kabar EPA bunuh diri karena khawatir tidak bisa masuk di salah satu SMA favorit di Kota Blitar, Heri belum tahu.
"Keterangan kakaknya, korban sedang ada masalah keluarga. Sekarang belum waktunya pendaftaran SMA," kata Heri.
Sedangkan Mariani tidak tahu persis apa motif yang membuat anak asuhnya nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.
Tetapi, belakangan, EPA memang agak kecewa karena khawatir tidak bisa masuk di salah satu SMA negeri favorit di Kota Blitar.
Sebab, sistem penerimaan siswa baru SMA di Kota Blitar menggunakan sistem zonasi.
"Soal itu, orang tuanya sudah berusaha menenangkannya. Orang tuanya meminta EPA agar melanjutkan SMA di Srengat," ujar Mariani. (sha)