Surabaya

Surabaya Akan Bangun Jembatan Joyoboyo Senilai Rp 65 Miliar

#SURABAYA - Jembatan ini akan menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan di Wonokromo ke arah Joyoboyo.

Penulis: faiq nuraini | Editor: yuli
Jembatan Joyoboyo ini akan menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan di Wonokromo ke arah Terminal Joyoboyo, Surabaya. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Jalan Raya Wonokromo akan makin lebar setelah Jembatan Joyoboyo Surabaya dibangun.

Saat ini, desain jembatan penghubung Terminal Joyoboyo dan kawasan Pulo Wonokromo itu telah rampung. 

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegaskan, jembatan di atas sungai Kalimas tersebut akan digarap mulai 2019. "Tahun depan dikerjakan," kata Risma di hadapan media, Senin (4/6/2018). 

Jembatan ini merupakan jembatan baru yang dibangun di sisi jembatan lama. Jembatan ini akan menghubungkan frontage road sisi barat Wonokromo.

"Tidak hanya jembatan bagus, tapi nanti juga ada taman indah di sisi jembatan Joyoboyo," tambah perempuan berusia 56 tahun ini.

Jembatan bagus itu akan memiliki  panjang 175 meter dan lebar 19,5 meter. Jembatan dengan tali gantung itu akan menyambung jalan frontage road sisi barat yang saat ini sudah selesai. 

Jembatan yang akan dituntaskan  hingga dua tahun ke depan itu menyambung hingga sisi Komplek pendidikan Santo Yoseph di sisi Joyoboyo.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) ini menyebutkan jembatan ini akan menelan anggaran Rp 65 miliar.

Jembatan ini akan menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan di Wonokromo ke arah Joyoboyo. Namun saat ini Jalan frontage road Wonokromo sisi barat mandek. 

Namun Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengupayakan segera menuntakan frontage sisi barat Wonokromo. "Masih ada persil milik PT KAI," kata Erna. 

Selain itu, saat ini masih ada perbedaan antara Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya. Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Jatim Anom Surahno menyatakan bahwa Penetapan Lokasi (Penlok) di jalan Wonokromo itu bukan frontage.

"Itu jalan nasional dan cukup pemantapan jalan. Bisa dilebarkan. Kalau frontage artinya ada pemisah jalan. Jadi tidak ada frontage road di Wonokromo," kata Anom.

Terlepas dari itu, jembatan baru itu akan tetap dibangun. Ini akan mengurai kemacetan di kawasan Pulo Wonokromo hingga sisi utara. Meski saat ini sejumlah persil sudah dibebaskan namun belum dikerjakan. 

Untuk pembangunan jembatan itu, pada 2018 ini Pemkot akan membebaskan sejumlah persil untuk pelebaran jalan di kawasan Pulo Wonokromo.

Nantinya akses jembatan tersebut diharapkan bisa mengurangi volume di jalan utama lajur ke arah utara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved