Jendela Dunia

Warga Desa Ini Hidup Bersama 3 Juta Ular, Tapi Bisa Dapat Uang Rp 172 Miliar/Tahun

Umumnya orang takut pada ular. Tapi tidak bagi penduduk desa ini. Bahkan desa ini mendapat julukan 'desa ular'

Editor: Zainuddin
kolase
Hasil pengolahan ular di Zisiqiao, Provinsi Zhejiang, Tiongkok. 

Peternakan ular pasutri ini termasuk dari 100 peternakan di Kabupaten Deqing.

Ada lebih dari tiga juta ular dibesarkan setiap tahun untuk makanan dan obat-obatan.

Peternakan ular di desa tersebut pertama kali diprakarsai Yang Hongchang.

( Baca juga : Liburan di Jepang, Maia Estianty Ucap Pertanyaan Unik Tentang Gang di Indonesia & di Jepang )

Yang Hongchang mencoba membudidayakan ular pada tahun 1980-an.

Bahkan pria berusia 67 tahun itu mendapat julukan ‘raja ular’.

Kini Yang Hongchang memiliki perusahaan yang fokus untuk membuat suplemen makanan dari ular.

“Ketika saya masih muda, seluruh desa sangat miskin,” kata Yang.

“Ada banyak danau dan sungai di wilayah ini, dan ada banyak ular yang hidup di air.”

( Baca juga : VIDEO Detik-Detik Saat Bek Persebaya Andri Muliadi Dilarikan ke Rumah Sakit )

“Jadi kami berpikir untuk menangkap ular dan menjualnya demi uang,” tambahnya.

Peternak lain, Yang Farong (50) ingat saat menangkap ular di samping danau dan sungai di daerah itu saat remaja.

“Semua orang, baik pria dan wanita melakukan ini. Namun, kami semua sedikit takut,” katanya.

Setelah beberapa tahun, jumlah ular yang tersisa di alam bebas telah punah oleh para pemburu.

Kemudian ‘raja ular’ memutuskan untuk mulai membiakkan ular.

Pada tahun pertama, hanya 10 persen dari telur ular menetas.

( Baca juga : VIDEO Aksi Egy Maulana Vikri dalam Latihan Jelang Laga Timnas U-19 Indonesia Vs Malaysia )

Hal itu membuat ‘raja ular’ merugi lebih dari 10.000 yuan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved