Malang Raya
Mahasiswi Asal Malang Tewas saat Kuliah di Jerman, Dulu Jurusan IPA di SMAN 7 Kota Malang
Mahasiswi asal Kota Malang, Shinta Putri Dina Pertiwi, yang sedang kuliah di Universitas Bayreuth, Jerman, dikabarkan meninggal dunia di danau kampus
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: eko darmoko
Pencarian terus dilakukan hingga tengah malam, sebanyak 100 personel tim rescue dikerahkan. Meski dengan alat canggih seperti sonar deteksi, deteksi panas hingga kapal selam mini, namun jasad Shinta belum bisa ditemukan. Akhirnya pencarian tersebut harus terhenti pada Kamis pukul 1.00 setempat.
Pagi harinya, tim operasi kembali melanjutkan pencarian. Tim kesulitan mencari korban karena luasnya danau dengan panjang 680 meter dan lebar 220 meter tersebut. Belum lagi kedalamannya lebih dari empat meter.
Namun upaya keras tim penyelamat itu membuahkan hasil setelah menemukan korban sekitar 30 meter dari darat. Begitu ditemukan, jenazah sempat diidentifikasi sebelum seorang rekannya sesama mahasiswa memastikan kalau jenazah adalah Shinta. Korban kemudian dievakuasi dan diselidiki polisi setempat.
Saat ini jenazah Shinta masih disemayamkan di rumah duka di kawasan Kumbalch. Autopsi rencananya dilakukan awal pekan depan. Shinta dijadwalkan tiba di Kota Malang pada Jumat atau Sabtu pekan depan.
"Saya dapat kabar dari temannya, kemudian dihubungi juga dari KJRI di sana," katanya.
Sebagai orangtua, Umi tak mengira anaknya itu tenggelam di danau. Padahal, Shinta dikenal sebagai anak yang hobi berenang. Hingga saat ini pun keluarga masih belum mengetahui penyebab kematian Shinta.
"Belum tahu, polisi sana tidak memberikan informasi sebelum ada hasil autopsi," lanjutnya sambil menyalami tamu yang terus berdatangan ke rumahnya.
Ia berharap, anak kedua dari tiga bersaudara ini segera bisa dipulangkan dan dimakamkan di Malang. Shinta adalah kedua dari tiga bersaudara. Ia merupakan anak perempuan satu-satunya dan merupakan alumnus SMA 7 Malang.