Malang Raya

Cerita Baru Shinta Putri, Mahasiswi Jerman asal Malang yang Tewas di Danau Trebgaster, Bavaria

Cerita Lain Shinta Putri Dina Pertiwi, Mahasiswi Jerman asal Malang yang Tewas di Danau Trebgaster, Bavaria.

Penulis: Benni Indo | Editor: Adrianus Adhi
IST
Shinta Putri Dina Pertiwi 

SURYAMALANG.com, Malang - Seorang warga Kota Malang yang kuliah di Universitas Bayreuth, Jerman dikabarkan meninggal dunia di danau kampus, Kamis (9/8/2018) waktu setempat.

Korban adalah Shinta Putri Dina Pertiwi yang sedang menempuh kuliah di Universitas Bayreuth, Jerman. Shinta meninggal di Danau Trebgaster, Bavaria.

Shinta yang beralamat di Bandulan Gang 12, Sukun, Kota Malang ini sudah lima tahun tidak pulang ke Kota Malang.

Ibu almarhumah, Umi Salamah saat ditemui di kediamannya menjelaskan, Shinta berkomitmen tidak pulang sebelum pendidikannya selesai.

“Dia memang komitmen tidak pulang sebelum kuliahnya tuntas,” ujar Umi, Minggu (12/8/2018).

Baca: Ibunda Shinta : Putri Saya Jihad dan Syahid, Hasil Autopsi Mahasiswi Jerman Asal Malang Itu Keluar

Baca: Rencana Almarhumah Shinta, Desember Menikah lalu Kuliah S3 di Jerman Bareng Suami

Baca: Kemenlu Siap Bantu Pemulangan Jenazah Shinta Putri, Mahasiswi Asal Malang yang Tewas di Jerman

Baca: Harga Dibalik OOTD Maia Estianty Berlibur ke Paris, Ada Satu Benda Paling Mahal Sampai Ratusan Juta

Baca: Nikita Mirzani Berencana Mengubah Namanya Jadi Jamila, Ada Alasan Khusus yang Diungkapkan

Baca: Inilah Resort Mewah Tempat Keluarga David Beckham Menginap, Diskonnya Saja Sampai Rp 400 Juta

Shinta menempuh pendidikan S1 di Universitas Leipzig.

DI sana ia mengambil jurusan kedokteran. Kemudian ia melanjutkan pendidikan spesialis forensik di Universitas Bayreuth. Ia salah satu siswa berprestasi yang mendapat beasiswa ke sana.

Menurut laporan dari media Jerman, Neue Presse Coburg, Shinta dilaporkan hilang sejak Rabu (8/8/2018) oleh dua orang temannya yang pergi bersama ke danau di dekat kampus.

Shinta saat itu sedang mandi di sebuah danau kampus. Ia mandi bersama seorang rekannya yang berasal dari Maluku.

Pada sore hari, seorang temannya yang lain tidak bisa menemukan Shinta di sekitar danau.

Plt Wali Kota Malang Sutiaji saat menemui Umi Salamah, di rumah duka Bandulan Gang 12, Selasa (14/8/2018). Umi adalah ibu Shinta, mahasiswi yang meninggal dunia di Jerman.
Plt Wali Kota Malang Sutiaji saat menemui Umi Salamah, di rumah duka Bandulan Gang 12, Selasa (14/8/2018). Umi adalah ibu Shinta, mahasiswi yang meninggal dunia di Jerman. (benni indo)

Baca: Nyanyikan Lagu Almarhumah Nike Ardilla, Penyanyi Kondang Asal Malaysia ini Pingsan di Atas Panggung

Baca: Ayu Ting Ting Serius Tanggapi Bisikan Bilqis, Ternyata Isinya Cuma 8 Kata yang Bikin Ibunya Ketawa

Baca: Inilah Pesona Ayu Ting Ting Pakai Aksesoris Bak Ratu Karya Desainer Kelas Hollywood, Lihat Potretnya

Merasa khawatir, temannya itu kemudian memanggil Shinta dengan pengeras suara. Namun upaya itu juga tidak berhasil.

"Shinta tidak bisa ditemukan teman-temannya sehingga melapor ke pengawas danau untuk dibantu mencari. Semua peralatan canggih dikerahkan, mulai dari helikopter hingga kapal selam mini untuk mencari Shinta,” imbu Umi.

Baca: Guru SMAN 7 Malang Mengenang Shinta Putri, Mahasiswi yang Tewas di Danau Trebgaster, Jerman

Baca: Ibu Shinta Baru Kirim Rp 150 Juta, Kini Harus Tanggung Biaya Pemulangan Jenazah dari Jerman

Kerja keras tim penyelamat itu membuahkan hasil setelah menemukan korban sekitar 30 meter dari darat setelah 2 hari pencarian.

Jasad Shinta dkabarkan akan tiba ke Indonesia pada Jumat pekan ini.

"Sebelumnya kami diberitahu kalau kepulangan Shinta ditanggung oleh negara, tapi siang tadi dikabari kalau biaya kepulangan tidak ditanggung," ujar Umi Salamah, ibu Shinta, Senin (13/8/2018).

Umi juga sempat diberi harapan oleh Kemenlu kalau biaya kepulangan ditanggung negara. Namun syaratnya harus menyertakan surat keterangan tidak mampu.

Umi lantas menolak persyaratan itu karena ia merasa mampu. Ia tidak ingin 'menipu' negara dengan alasan tidak mampu padahal mampu.

Baca: Di Hari Ulang Tahun Rafathar yang Ke-3, Raffi Ahmad Malah Jatuh Sakit dan Harus Dirawat

Baca: Terkenal Tajir Melintir, Inilah 4 Mobil Mewah Milik Hotman Paris, Ada yang Dianggap Mistis

Baca: Bosan Ditanya Kapan Nikah?, Raline Shah Blak-blakkan Ungkap Identitas Sang Kekasih

Baca: Elly Sugigi Murka saat Tahu Ada Cewek Muda Jalan Bareng Kekasih, Endingnya Malah Begini

"Saya sebetulnya bisa, hanya saja kabar ini mendadak. Padahal sebelumnya saya baru saja kirim uang ke Shinta senilai 8 ribu Euro. Itu sekitar Rp 150 juta," ungkapnya.

Umi pun memilih untuk membuka donasi di kitabisa.com daripada harus membuat surat pernyataan tidak mampu. Donasi itu dibuat oleh anak ketiganya yaitu Helmy.

Berdasarkan informasi itu, Helmy mematok nilai maksimal yaitu Rp 60 juta di kitabisa.com. Nilai itu ia ambil berdasarkan pengalaman sejumlah orang terkait biaya pemulangan jenazah ke Indonesia.

Dan, dalam waktu beberapa jam saja, target tercapai.

Di sisi lain, hingga pukul 19.00, pihak Kemenlu belum memberikan informasi biaya pemulangan jenazah dari Jerman ke Indonesia.

Sekadar diketahui, Shinta merupakan siswa yang berprestasi.

"Ini anak berprestasi. Mereka juga berat kuliah di sana," ujar Ibunya.

Cerita lain dari meninggalnya Shinta Putri Dina Pertiwi, mahasiswi asal Kota Malang yang tewas tenggelam di Danau Trebgaster, Bavaria, Jerman adalah rencana pernikahnnya yang akan dilaksanakan pada Desember tahun ini.

Ibunda Shinta, Umi Salamah (55), mengungkapkan putrinya itu akan menikah dengan pacaranya yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca: Resmi Jadian, Jessica Iskandar Pamer Duduk di Pundak Richard Kyle: Geng Tiga Orang Katanya

Baca: Konser Seharga Rp 25 juta, Syahrini Ogah Disebut Diva Namun Janjikan Hiburan yang Bikin Bahagia

"Desember nanti selesai dan rencana mau menikah. Dia sudah lima tahun belum pulang karena memang komitmennya tidak pulang sebelum selesai kuliah,” ungkap Umi Salamah, Selasa (14/8/2018).

Setelah melangsungkan pernikahan, Shinta akan kembali lagi ke Jerman bersama suaminya untuk menempuh pendidikan S3. Namun rencana pernikahan itu dipastikan gagal karena takdir berkata lain.

Kini keluarga besarnya yang berada di Malang menunggu kepulangan jenazah Shinta dari Jerman. Rencananya jenazah Shinta akan tiba di Kota Malang pada Kamis atau Jumat.

Di hari yang sama, Plt Walikota Malang Sutiaji mengunjugi rumah duka yang terletak di Bandulan, Gang 12 pada Selasa sore. Sutiaji datang bersama sejumlah staf Pemkot Malang.

Dikatakan Sutiaji, awalnya Pemkot Malang bermaksud membantu kepulangan dari Jakarta menuju Kota Malang.

Namun ternyata rencana itu tidak jadi karena keluarga sudah menyiapkan sendiri kendaraan yang mengantarkan jenazah dari Jakarta ke Kota Malang.

“Jadi sebetulnya kami ingin membantu, kami akan menjemput dari Jakarta, kita sewakan kendaraan."

"Maunya kami kirimkan ambulance, namun ternyata sudah dihandle oleh keluarga. Jadi kami ikut belasungkawa, karena secara tidak langsung Shinta sudah mengharumkan nama Indonesi,” ujar Sutiaji.

Sutiaji juga menyampaikan, atas nama warga Kota Malang, dan keluarga mohon maaf apabila ada kesalahan.

“Hari ini Kota Malang ikut belasungkawa karena ada putri terbaiknya meninggal. Harapannya bisa mengabdi di Indonesia, tapi Allah punya cara lain untuk menyayangi Shinta,” imbuh Sutiaji. (Benni Indo)

Baca: Jessica Iskandar Punya Geng Baru? Namanya Mirip Girls Squad, Salah Satunya Ada Vega Darwanti

Baca: Sering Dikerubungi Fans, Umay Shahab Ungkapkan 3 Kata Ini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved