Nasional

VIDEO - Pelajar STM Kritik Telak Anggota DPR, Jadi Juara Stand Up Comedy

"Karena aku DPR dan aku cinta Orde Baru. Jadi paginya adik aku ngaku, malamnya dia hilang," selorohnya.

Editor: yuli

SURYAMALANG.COM - Dalam rangka ulang tahun DPR ke-73, DPR mengadakan lomba meme dan stand up komedi bertema "Kritik DPR".

Acara itu digelar di Gedung Nusantara III DPR RI, Rabu (29/8/18)

Seorang peserta stand up komedi menjadi sorotan saat tampil di atas panggung.

Dia bernama Aji Pratama berasal dari STM II Kota Palembang.

Aji merasa sama seperti DPR. Dia mengatakan, semasa sekolah dia adalah satu di antara pelajar yang nakal.

Aji kemudian menjelaskan persamaan dia dengan anggota-anggota DPR.

Ada empat persamaan antara Aji dan DPR.

Berikut empat persamaan Aji dan anggota DPR.

1. Korupsi

"Oknum DPR ada yang korupsi, aku juga korupsi. Korupsi duit SPP. Cuma bedanya kalau ketahuan, DPR kalau ketahuan korupsi dipenjara, enak."

"Aku waktu itu pernah ketahuan korupsi duit SPP, Rp 100 ribu, digesperin sampai nangis,"

"Ya ga adil, aku ini (korupsi) Rp 100 ribu. Digesperin, pedih. DPR? Korupsinya sampai miliaran, ya harusnya lebih dari itu dong."

"Kalau suatu saat aku jadi presiden nih. Ini kalau aku jadi presiden terus ada DPR yang ketahuan korupsi, hukumannya sama. Digesperin seluruh rakyat Indonesia," kata Aji.

Penonton dibuat tertawa.

Bahkan Fahri Hamzah terlihat tepuk tangan mendengar komedi Aji.

"Itu kalau DPR digesperin seluruh rakyat Indonesia, balik-balik badannya merah semua. Kaya plat nomor mobil dinas."

"Ya tapi meskpun nanti DPR digesperin, aku ga mau ikut. Aku ga punya gesper. Ini aja pakai tali. Jadi tolong Pak menangin pak, mau beli gesper crocodile."

2. Tidur

"Ya seperti murid nakal pada umumnya; bolos, tidur di kelas, korupsi duit SPP," kata Aji.

"Dan setelah lulus aku ikut kritik DPR? Ha-ha disuruh kritik diri sendiri," kata dia.

"Ada juga oknum DPR yang suka tidur waktu rapat. Aku juga suka tidur di kelas. Cuma kalau aku tidur di kelas suka ileran ya,"

"Nah aku ga tahu DPR kalau tidur di gedung DPR ileran atau enggak? Ya aku penasaran aja gitu, apa rasa iler DPR semanis janji-janjinya?"

Lagi-lagi jokes yang dilempar Aji membuat penonton riuh.

"Aku itu kalau tidur di kelas karena malamnya begadang, nongkrong lah sama teman-teman, biasa. DPR ngapain kalau begadang? ngeronda? Aku ga kebayang kalau di kampung aku ngerondanya Pak Setnov.

Malam-malam Pak Setnov bawa besi panjang buat mukulin tiang listrik, mana tiang listrik yang dia tabrak lagi,"

"Itu Pak Setnov gebukin tiang listrik yang dia tabrak, emosi itu. 'Dasar kamu, gara-gara kamu nih saya benjol, benjol segede bakpao lagi.'

3. Bolos

"Terus aku pernah lihat sidang paripurna di TV, ga sengaja aku lihatnya. Banyak yang bolos, terus aku mikir, ini DPR bolos kemana? Rental PS? Ngapain DPR ke rental PS? Mending beli PS nya,"

"Terus aku penasaran cara DPR bolos,"

Aji mencontohkan cara bolos DPR ala siswa STM.

"Misalnya lagi mau rapat, Pak Fahri Hamzah ngajak Pak Fadli Zon bolos,"

"Terus aku pernah lihat sidang paripurna di TV, ga sengaja aku lihatnya. Banyak yang bolos, terus aku mikir, ini DPR bolos kemana? Rental PS? Ngapain DPR ke rental PS? Mending beli PS nya,"

"Terus aku penasaran cara DPR bolos,"

Aji mencontohkan cara bolos DPR ala siswa STM. 

"Misalnya lagi mau rapat, Pak Fahri Hamzah ngajak Pak Fadli Zon bolos."

Fahri Hamzah: Zon, malas nih rapat, cabut yuk ke warnet

Fadli Zon: Ga ah ke warnet sama kamu twitteran terus

Fahri meyakinkan lagi. Akhirnya mereka bolos.

"Sebelum bolos mereka lepas seragam dulu biar gak ditangkap Satpol PP, manjat pagar terus mampir warung beli rokok Samsu sama teh gelas."

4. Suap

"Terus terakhir ada DPR yang melakukan kasus suap. Aku pernah kejadian, ketahuan rokok sama adik aku. Biar ga dilaporin aku kasih Rp 5.000 ternyata masih diaduin,"

"Karena aku DPR dan aku cinta Orde Baru. Jadi paginya adik aku ngaku, malamnya dia hilang."

Riuh tepuk tangan dan tawa membuat suasana semakin meriah

Cak Lontong, Effendi Ghazalli, dan Iwel Sastra menjadi juri dalam perlombaan tersebut.

Penampilan Aji Pratama berhasil mengantarkan dia meraih juara pertama dengan hadiah Rp 25 juta.

Dilansir Tribunjateng.com dari Tribunnews, lomba itu menjadi bukti bahwa DPR RI terbuka bagi siapapun untuk menyampaikan kritik terhadap kinerja DPR RI.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved