Lumajang
Pendaki Gunung Semeru yang Dikabarkan Tewas Tak Ditemukan, Operasi Pencarian Dihentikan
Pencarian dinyatakan selesai dan ditutup. Karena tidak ada tanda-tanda ditemukannya jenazah Saidin jadi dihentikan setelah tujuh hari operasi digelar
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Pencarian terhadap Saidin (20), pendaki Gunung Semeru asal Brebes, Jawa Tengah dihentikan.
Saidin tidak ditemukan sejak dilaporkan hilang dan diduga meninggal karena terjatuh dari pohon dalam pendakian di jalur pendakian yang tak biasa.
Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo menyebut pencarian dihentikan dan ditutup, Kamis (11/10/2018) sore.
"Pencarian dinyatakan selesai dan ditutup. Karena tidak ada tanda-tanda ditemukannya jenazah Saidin jadi dihentikan setelah tujuh hari operasi digelar," ujar Wawan.
Baca: KPK Resmi Tetapkan Bupati Malang Rendra Kresna Tersangka, Diduga Terima Rp 7 Miliar
Baca: Hukuman Resmi PSSI : Laga Arema FC Tanpa Aremania, Yuli Sumpil Dilarang Masuk Stadion Seumur Hidup
Meski begitu BPBD mengharapkan kepada siapapun jika menemukan jejak survivor Saidin atau barang atau jejak miliknya, melapor ke petugas.
Pencarian melibatkan delapan tim dilakukan sejak Jumat (5/10/2018).
Pencarian juga melibatkan survivor yang selamat Affan Abdullah (21).
Affan adalah rekan Saidin yang kembali ke Pasrujambe dan melapor jika temannya Saidin meninggal dunia.
Sejak Jumat (5/10/2018), setelah menerima laporan, operasi pencarian dilakukan.
Pencarian dengan menelusuri sejumlah kawasan di jalur Tawonsongo.
Rupanya pencarian tidak menemukan Saidin.
"Jika ada laporan penemuan jejak atau barang milik survivor, operasi pencarian bisa dibuka lagi," pungkas Wawan.
Seperti diberitakan, Saidin dan Affan mendaki Semeru sejak 25 September 2018.
Baca: Pendaki Gunung Semeru Asal Brebes Tewas, Nekat Mendaki Lewat Jalur Tak Resmi
Baca: Sudah Tiga Hari Pendaki asal Brebes Dilaporkan Tewas di Gunung Semeru Tapi Belum Ditemukan
Keduanya melewati jalur Tawonsongo, Pasrujambe, Lumajang.
Rute itu bukan rute pendakian umum yang disarankan oleh pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.