Jendela Dunia

Meninggal 2.100 Tahun Silam, Mumi Lady Dai Nyaris Utuh bahkan Masih Ada Darah di Pembuluhnya

Inilah sosok mumi yang dianggap satu di antara mumi terbaik di dunia. Bila disentuh kulitnya masih lunak.

Penulis: Insani Ursha Jannati | Editor: Zainuddin
Amusing Planet
Mumi Lady Dai 

SURYAMALANG.COM - Inilah sosok mumi yang dianggap satu di antara mumi terbaik di dunia.

Wajahnya memang bengkak dan tak sempurna, tetapi bila disentuh kulitnya masih lunak.

Tak ada tanda-tanda kaku mayat atau yang biasa disebut rigor mortis pada mumi tersebut.

Bagian lengan dan kaki juga bengkok, belum lagi organ internal yang utuh serta darah yang masih terlihat di pembuluh darahnya, bak manusia hidup yang tidur ribuan tahun.

Berbeda dari mumi-mumi lain yang hancur bila digerakkan sedikit saja.

Mumi Lady Dai, berbeda.

Mengutip laman Amusing Planet, disebutkan kalau mumi itu bahkan bisa diautopsi oleh dokter meskipun sudah diawetkan 2.100 tahun silam.

Golongan darah mumi Lady Dai diketahui bergolongan darah A, ini tanda kalau autopsi Lady Dai termasuk profil medis paling lengkap yang pernah dikompilasi pada individu kuno.

Lady Dai, atau Xin Zhui, adalah istri aristokrat dari bangsawan Dinasti Han, Li Cang.

Semasa hidup dia adalah perempuan yang dikelilingi kemewahan.

Hingga ajalnya datang pun makakmnya disusun sedemikian rupa dan juga kental akan kemewahan.

Pakaian sutra bersulam indah, rok, sarung tangan mungil, kantong sutra yang diisi dengan berbagai bumbu, bunga yang harum, kotak-kotak kosmetik, alat musik, dan patung musisi, serta masih banyak lainnya.

"Benda-benda ini menunjukkan Lady Dai hidup mewah, yang sangat dia nikmati," terang Willow Weilan Hai Chang, direktur Galeri Institut Tiongkok di New York City pada tahun 2009 lalu.

"Dia ingin mempertahankan gaya hidup yang sama di akhirat," tambahnya.

Selain mewah, Lady Dai juga dikenal perempuan cantik di masa mudanya.

Dia suka memanjakan diri, termasuk saat makan, misalnya menikmati sup kalajengking hingga Lady Dai mengalami obesitas atau berat bada berlebih.

Mumi Lady Dai
Mumi Lady Dai (Amusing Planet)

Ada ukiran di makamnya yang menggambarkan dia bersandar pada tongkat.

Kemungkinan, tongkat itu yang dia gunakan untuk berjalan semenjak dijangkit trombosis koroner dan arteriosklerosis yang didapatkan karena gaya hidupnya yang tidak aktif secara fisik.

Hasil autopsi menunjukkan adanya fusi tulang sebuah fusi tulang di tulang belakangnya yang akan menyebabkan sakit punggung dan kesulitan berjalan.

Ditambah penyakit dalam lain yang kemungkinan karena kebiasaannya mengonsumsi makanan setengah matang, sehingga kualitas kebersihannya tak terjamin.

Arterinya juga tersumbat, penyakit jantung yang serius, osteoporosis, dan batu empedu, termasuk yang bersarang di saluran empedunya dan semakin memperburuk kondisinya.

Kematian Lady Dai adalah saat dia berusia lima puluh tahun setelah serangan jantung.

Mumi Lady Dai
Mumi Lady Dai (Amusing Planet)

Makanan terakhirnya saat itu berbahan melon.

Semakin ironi kala menilik isi makamnya yang berisi berbagai buku dan artefak tentang kesehatan, kesejahteraan, dan umur panjang.

Pada artefak bertuliskan karakter China, ada berbagai obat tradisional China untuk mengobati sakit kepala, kelumpuhan, asma, masalah seksual, dan masalah kesehatan lainnya.

Pada tahun 1971, makam Lady Dai ditemukan di sebuah situs arkeologi bernama Mawangdui dekat kota Changsha.

Mayatnya terbungkus dua puluh lapisan sutra dan dibaringkan dalam serangkaian empat peti mati berlapis-lapis dengan ukuran yang semakin kecil.

Untuk menahan udara dan air, makamnya dipenuhi arang dan bagian atasnya disegel dengan tanah liat.

Ruang kedap udara ini secara efektif membunuh bakteri yang kemungkin ada di dalam dan membantu melestarikan tubuhnya.

Ada sisa-sisa merkuri di dalam peti matinya, tanda kalau logam bneracun itu digunakan sebagai antibakteri.

Tak berhenti di situ, mayat Lady Dai direndam oleh cairan yang tak diketahui apakah itu namun sedikit asam, ini juga berfungsi mencegah bakteri tumbuh.

Sebagian orang percaya cairan tersebut merupakan air dari tubuh dan bukan cairan pengawet yang dituangkan ke dalam peti matinya.

Hingga kini, penyebab ketahanan mayat Lady Dai masih menjadi tanda tanya besar bila mengingat banyaknya mayat dalam kondisi serupa, baik kedap udara maupun cairan yang sama, juga tetap hancur.

Penggalian di Mawangdui dan jasad Lady Dai, serta suami dan putranya, dianggap sebagai satu di antara penemuan arkeologi besar pada abad ke-20.

Tubuh Lady Dai saat ini berada Museum Provinsi Hunan, di mana orang-orang dapat melihatnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved