Malang Raya
Pemkot Malang Bangun Taman Baru di Jalan Dieng dan Jl Soekarno-Hatta
Kedua taman itu berada di Jl Dieng dan Jl Sukarno-Hatta. Kedua taman itu berfungsi sebagai kawasan resapan air atau Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Malang baru saja menyelesaikan pembuatan dua taman. Kedua taman itu berada di Jl Dieng dan Jl Soekarno-Hatta. Kedua taman itu berfungsi sebagai kawasan resapan air atau Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Kepala Bidang Pertamanan Disperkim Kota Malang Taman, Kuncahyani menjelaskan, di Jl Dieng adalah renovasi dari jalur putar balik dekat lampu lalu lintas. Lokasinya berada dekat dengan toko buku Togamas. Jalur putar balik di situ diubah taman sesuai dengan hasil musyawarah forum lalu lintas Kota Malang.
“Sesuai dengan hasil forum lalu lintas, karena di kawasan itu dekat lampu lalu lintas, jadi tidak perlu ada jalur putar balik,” ujar Kuncahyani, Selasa (18/12/2018).
Sedangkan di Jl Sukarno-Hatta, lokasinya berada di bekas perempatan lampu lalu lintas. Tepatnya berada di depan Pizza Hut, Jl Sukarno-Hatta. Setelah lampu lalu lintas di kawasan itu tidak difungsikan, jalur ditutup dengan teman.
“Dua taman sudah rampung. Sekarang masih dalam pemeliharaan. Kalau saat ini hanya di dua lokasi, hasil dari rekomendasi forum lalu lintas,” imbuh Kuncahyani.
Kuncahyani menyebut dua taman yang baru saja diseleaikan pekan lalu itu bertemakan tanaman eksotik. Ada beberapa jenis tanaman seperti tanaman Bonsai, tanamam Pule, tanaman Bonsai Dolar.
"Jadi tanaman-tanaman eksotik ini harganya juga cukup bagus. Pada tanahnya juga akan kita kasih jenis Nanas-Nanasan, batuan alam yang bakal ditata sedemikian rupa,” jelasnya.
Yani menjelaskan, ada kemungkinan pembautan RTH dilakukan di bundatran tugu pesawat Jl Sukarno-Hatta. Namun saat ini masih dilakukan percobaan apakah rekayasa lalu lintas di kawasan itu dapat mengurai kemacetan atau tidak.
“Kalau nanti dari hasil uji coba dianggap bisa mengurai kemacetan, direkom untuk disambung. Kalau berhasil, baru nanti akan dijadikan RTH,” paparnya.
Sementara jalur pembatas di Jl Sukarno-Hatta yang menuju Jl Borobudur, ditanami bunga dalam pot. Hal itu dilakukan untuk mempercantik jalan.
Pasalnya, setelah kawasan di situ berubah menjadi dua arah, banyak pepohonan yang hilang. Kawasan di situ sebelumnya sangat rindang karena banyak pohon.
“Kalau yang bagian tengah, tanaman pot besar. Sedangkan pohonnya sudah banyak yang hilang. Digali juga tidak mungkin karena sudah dicor,” terangnya.