Malang Raya
Sia-sia Infrastruktur Bagus di Kota Malang Jika Warga Berperilaku Jorok, Buang Sampang Ngawur
Perilaku buang sampah ngawur memicu banjir di Kota Malang. Sia-sia saja infrastruktur diperbaiki jika masyarakat tak kapok berperilaku jorok.
Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
Pada kesempatan yang berbeda, Hadi Santoso, Kepala DPUPR Kota Malang, menegaskan akan terus melakukan operasi lapangan. Operasi itu menyasar ke beberapa titik yang rawan banjir.
"Ya kadang manusiawi ada rasa marah, dan teman-teman di lapangan bertanya sampai kapan seperti ini?” ungkap Soni, sapaan akrabnya.
Sampah yang menumpuk seolah membuat pekerjaan tidak pernah selesai. Sampah juga membuat saluran gorong-gorong tidak berfungsi.
“Saya terus memberi semangat dan tentu kami berharap agar ada sanksi kuat bila ditemukan tangkap tangan perilaku buang sampah seenaknya ke saluran air, "ujar Soni.
Sebelum bersih-bersih di kawasan Dinoyo, Unit Reaksi Cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Malang melakukan bersih-bersih di beberapa titik. Di antaranya di kawasan Jl Langsep dan Jl Borobudur.
Di Jl Langsep, mereka menemukan banyak sampah yang tersangkut di gorong-gorong.
“Kondisi seperti Itu hampir tiap hari dilakukan teman-teman tim dan selalu saja menemukan buah perilaku tidak bertanggungjawab warga yang seenaknya membuang sampah ke saluran saluran air. Tentu wajar apabila muncul emosi geram melihat kondisi itu, " ujarnya.
Menurut Soni, masyarakat harus memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Ia juga ingin agar masyarakat bisa membantu petugas dalam upaya menangani banjir.
“Aktifitas itu yang jarang diketahui oleh masyarakat. Mereka yang berjibaku, tak hirau resistensi akan keselamatan, yang ada tekad dan komitmen mewujudkan lingkungan kota yang baik,” terangnya.
Kata Soni, di musim penghujan seperti ini, petugas Unit Reaksi Cepat makin gencar melakukan operasi normalisasi. Itu merupakan wujud konkrit dari sekian banyak langkah-langkah penanganan banjir.