Kabar Bali
Siswi SD di Bali Tewas Digigit Ular, Panji Sang Petualang Beri Peringatan : Ular Cabe yang Mematikan
Siswi SD di Gianyar Bali Tewas Digigit Ular, Panji Sang Petualang Beri Peringatan : Ular Cabe yang Mematikan
"Justru mereka lebih dekat dengan kita (manusia), mereka berada di lingkungan kita untuk mencari makanan. Dan mereka merasa cocok dengan tempat tinggal kita," terangnya.
Sekitar menit ke 8 Panji Petualang dkk berhasil menemukan ular Cabai itu dengan nama latin Calliophis Intestinalis yang merupakan ular berbisa sangat mematikan.
Jenis ular Cabai kecil, walaupun besarnya tidak sampai seperti jari kelingking, tapi ular ini punya bisa enam kali lebih kuat dari Kobra.
Ukurannya maksimal 30-40 Cm.
Di kepalanya ada garis bermotif cabang berbentuk huruf Y dan memiliki garis kuning atau putih sampai ke ekor belakang (stripe).
Kerennya saat dibalik ada warna hitam-putih dan bagian ekor ada warna merah.
"Ular ini cantik banget tapi ringkih. Karakternya pun pasif, tidak seperti ular berbisa. Tapi bagi teman-teman yang melihat saya memegang dengan free handle ini mohon jangan ditiru. Satu kali gigitan ular itu kita bisa mati dalam hitungan jam. Untuk manusia dewasa ada 4-5 jam bertahan hidup," jelas Panji Petualang merincikan dalam video berdurasi 12 menit itu.
Adapun, gejala-gejala yang timbul dari gigitan ular itu pada manusia ialah terasa mual, pusing, lemas, pandangan kabur, dan berakhir kematian.
Panji juga menuturkan, ular dengan bisa sangat berbahaya itu saat ini belum ada obat anti serum-nya (anti bisa).
"Informasi, untuk di Indonesia belum ada serum anti bisa ular cabai ini. Jadi kalian hati-hati ular ini sangat berbisa sekali, lebih berbisa dari Kobra. Kenali ciri-cirinya, jika dibalik ada belang-belang seperti ular Welang," tuturnya.
Panji Petualang pun mengevakuasi ular tersebut agar tidak diinjak oleh warga dan melepas-liarkan di tempat yang jauh dari warga.
Petualangan Panji pun belum usai karena pihaknya masih mencari beberapa ular yang biasa melintas di sekitar pemukiman warga.
Sebelumnya, seorang pawang reptil dari Bali Reptile Rescue Gumbrih, I Kadek Adi Saputra menjelaskan, kemungkinan korban dipatuk ular jenis weling atau bungarus, bukan ular sendok atau kobra.
Hal itu dia simpulkan dari keterangan sang paman, yang menyebut korban meninggal setelah berjam-jam dari patukan ular.
Sebab, Menurut pria yang biasa dipanggail Ray ini, jika dipatuk ular sendok atau kobra, biasanya korban meninggal dalam hitungan menit setelah gigitan.