Kota Batu
2018 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Batu Meningkatkan
Kasus kekerasan anak di Kota Batu tahun 2018 naik, yaitu sebanyak 31 kasus.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KOTA BATU - Kasus kekerasan anak di Kota Batu tahun 2018 naik, yaitu sebanyak 31 kasus.
Padahal tahun 2016 11 korban kekerasan perempuan dan anak, sementara tahun 2017 terdapat 9 orang.
Data itu berdasarkan Pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak (P2TP2A) Kota Batu.
Konsultan Hukum P2TP2A Kota Batu, Salma Safitri Rahayaan mengatakan kasus tersebut paling banyak dikarenakan pelecehan seksual terhadap anak-anak, kekerasan rumah tangga, persoalan hak asuh.
“Dari kasus tahun 2018 itu pelapor mendapatkan pendampingan psikologis dan penyelesaian masalah secara hukum,” kata Salma, Kamis (21/3/2019).
Ada 24 kasus yang ditangani oleh P2TP2A, untuk korban ada dari anak-anak hingga dewasa.
Oleh karena itu kasus ini menjadi masalah yang harus diselesaikan bersama.
Bahkan ia mengusulkan untuk memiliki rumah aman bagi anak.
“Dari situ kita bisa ikut terjun langsung untuk mengurangi lah minimal kasus kekerasan anak dan perempuan.”
“Kita pantau kegiatan, khususnya bagi mereka yang pernah mengalami kekerasan,” ungkapnya.
Saat disinggung angka bentuk kekerasan,
Dari data yang ia dapat, rata-rata mereka mengalami kekerasan fisik, mengalami trauma psikis, mengalami pelecehan seksual.
Bahkan sampai ada yang ditelantarkan.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko terus menggencarkan program ramah anak.
Salah satunya dengan memberikan dan mengutamakan fasilitas ramah anak.
Semisal menambahkan fasilitas bermain di taman agar anak-anak bisa bermain bersama orang tua.
“Yang terpenting itu adalah waktu kebersamaan antara orang tua dan anak-anaknya.”
“Melalui guru di sekolah, kami terus pantau aktivitas mereka,” ungkapnya.