Kota Batu

Dua Rumah Warga di Desa Giripurno Kota Batu Rusak Akibat Diterjang Angin Kencang dan Hujan Lebat

Dua Rumah Warga di Desa Giripurno Kota Batu Rusak Akibat Diterjang Angin Kencang dan Hujan Lebat

Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Dya Ayu
RUMAH RUSAK - Rumah milik Bajuri warga Giripurno, Kota Batu, porak-poranda seusai diterjang hujan lebat dan angin kencang, Selasa (7/10/2025). 

SURYAMALANG.COM, BATU - Cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Batu pada Selasa (7/10/2025), mengakibatkan dua rumah warga di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, rusak.

Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang itu bahkan memporak-porandakan rumah milik Bajuri (57) berukuran 7x6 meter persegi yang lokasinya berada di tengah lahan petanian Dusun Kedung Giripurno.

Sedangkan satu rumah milik Umi Kulsum (60) di Dusun Durek Giripurno mengalami kerusakan ringan di bagian atap teras rumah dengan panjang 2,5 meter x lebar 2 meter.

Plt Kalaksa BPBD Kota Batu, Suwoko mengatakan, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu namun rumah milik Bajuri masuk kategori mengalami kerusakan parah, sehingga harus mengungsi karena rumahnya tak bisa ditempati.

Baca juga: Hotel dan Resto di Kota Batu Bakal Beri Diskon 24 Persen saat Momen HUT ke-24 Kota Batu

“Rumah roboh dan perabotan rumah tangga khususnya dapur rusak."

"Selain itu akibat kejadian kemarin, jaringan listrik juga terganggu."

"Saat ini penghuni rumah yang berjumlah tiga orang mengungsi di rumah saudara,” kata Suwoko kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (8/10/2025).

Terkait hal ini, Wali Kota Batu, Nurochman, yang datang ke lokasi bersama dengan Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, berjanji akan membantu proses perbaikan rumah agar kembali bisa dihuni.

“Untuk warga yang terdampak akan kami bantu memperbaiki rumahnya dengan menambah beberapa ring dan kolom di bagian struktur supaya lebih kuat."

"Kami ingin rumah itu segera difungsikan kembali seperti semula,” jelas Nurochman.

Lebih lanjut Nurochman menjelaskan nantinya Pemkot melalui dinas terkait akan memberikan bantuan berupa material bangunan, sedangkan untuk pengerjaan akan dikerjakan secara kerja bakti oleh pemerintah desa dan warga.

Sedangkan soal anggaran bantuan yang akan dikucurkan dari Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2025, masih menunggu hasil perhitungan teknis dari tim lapangan.

“Untuk yang dipersiapkan tukangnya saja, untuk tenaga lainnya bareng-bareng masyarakat,” terangnya.

Saat ini anggaran BTT tahun 2025 senilai Rp 6,4 miliar baru terserap Rp 27,2 juta.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved