Malang Raya
Pasutri Gantung Diri di Tumpang, Malang, Kepala Istri Menyandar di Dada Suami
Supriyadi (52), dan Trisapta Ning Diyah Yuliasih (52) gantung diri di rumahnya di Desa Tulus Besar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TUMPANG - Supriyadi (52), dan Trisapta Ning Diyah Yuliasih (52) gantung diri di rumahnya di Desa Tulus Besar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Senin (8/3/2019).
Pasangan suami istri (pasutri) ini gantung diri di lantai dua rumahnya.
Plt Camat Tumpang, Sukarlin menjelaskan dua jenazah itu ditemukan warga sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat itu leher dua korban terikat tali tampar.
“Kala itu posisi kepala Trisapta Ning Diyah Yuliasih menyandar di dada suaminya.”
“Belum diketahui penyebab pasutri ini bunuh diri,” terang Sukarlin.
Mayat korban ditemukan pertama kali oleh Jemi (39).
“Dia datang ke rumah korban yang telihat dalam keadaan tertutup.”
“Dia memanggil korban, tapi tidak ada jawaban. Karena penasaran, dia masuk ke rumah.”
“Ketika berada di lantai dua, Jemi melihat pasutri itu dalam kondisi tergantung dengan posisi behadapan, dan tidak bernyawa,” beber Sukarlin.
Kapolsek Tumpang, AKP Bambang Sodiq menjelaskan pasutri tersebut bunuh diri karena diduga karena masalah utang.
Korban sudah pernah mencoba mengakhiri hidupnya.
Pihaknya sudah melakukan olah TKP, dan tidak menemukan tanda mencurigakan di tubuh korban.
“Berdasarkan keterangan tim medis, korban tewas murni gantung diri.”
“Pihak keluarga juga keberatan jika korban dibawa ke kamar jenazah untuk autopsi.”
“Mereka membuat surat pernyataan yang menyebutkan bahwa mereka menerima kematian korban karena musibah,” terangnya.
Sementara itu, Endang Rahayu (53) gantung diri di dapur rumahnya di Dusun Segaran, Gang Dukut, Desa Kendalpayak, Pakisaji.
Mayat korban ditemukan pertama kali oleh keponakan korban, Zhabela Maharani (22).
Saat tahu mayat bibinya tergantung, wanita yang akrab disapa Sasa itu teriak minta tolong.
Kanitreskrim Polsek Pakisaji, Ipda S Budi Santoso menjelaskan Sasa memang tinggal berdekatan dengan rumah korban.
Korban biasa mendatangkan Sasa sebelum berangkat kerja.
Namun, korban tak kunjung datang sampai pukul 08.00 WIB.
Akhirnya Sasa mencari korban ke rumahnya.
Kala itu pagar masih terkunci. Karena tak kunjung ada jawaban, Sasa memanjat pagar untuk mengetuk pintu rumah.
Sasa kaget kaget saat melihat keadaan dalam rumah lewat ventilasi.
Sasa melihat korban dalam kondisi tewas gantung diri.
“Diduga korban gantung diri karena depresi. Korban juga hidup tanpa suami,” terang Budi.
Berdasar hasil olah TKP, tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban.
“Keluarga menerima kejadian sebagai musibah, dan tidak menghendaki visum,” terang Budi.