Kabar Tanggerang

Usai Budi Hartanto, Ditemukan Mayat Tanpa Kepala dalam Ember di Tanggerang, Polisi Ungkap Faktanya

Ditemukan kembali mayat tanpa kepala dalam ember di Tanggerang. Polisi duga bukan korban mutilasi.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
KOMPAS
Penemuan mayat tanpa kepala dalam ember di Tanggerang. 

SURYAMALANG.COM – Setelah kasus mutilasi guru honorer Budi Hartanto di Blitar, ditemukan kembali mayat tanpa kepala dalam ember di Tanggerang, polisi beberkan faktanya.

Ditemukan kembali sosok mayat tanpa kepala dalam ember dengan kondiri mengenaskan di dekat Sungai Cisadane, Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tanggerang.

Penemuan mayat tanpa kepala dalam ember ini mengegerkan warga sekitar.

Penemuan mayat tanpa kepala dalam ember ini bermula saat seorang sedangmencari kroto atau semut di sekitar lokasi kejadian pada Minggu (21/4/2019), dikutip dari Gridhot.ID dalam artikel berjudul Mayat Pria Tanpa Kepala di Temukan dalam Ember di Tanggerang, Polisi Lakukan Penyelidikan.

“Saya dapet info dari temen ada rame-rame, katanya ada mayat. Saya datang ke situ jam setengah 9 (malam) sudah ramai banget," ujar warga Cihuni, Tatung (31), Senin (22/4/2019).

Ani Yudhoyono Makin Pucat, Aliya Rajasa Tulis Pesan Menyentuh untuk Sang Mertua

Kisah Haru Pengantar Galon Air yang Lolos Pemilu 2019 Setelah Diremehkan dan Kalahkan Ketua DPC

Lokasi penemuan mayat berada di balik tembok dekat sungai Cisadane membuat warga lain kesulitan untuk menyaksikan langsung penemuan mayat tanpakepala dalam ember dalam kondisi mengenaskan tersebut.

Dari pengamatan Tatung, berdasarkan foto-foto yang diterimanya, keadaan mayat tanpa kepala dalam ember ditemukan dengan keadaan yang tidak utuh.

Mayat tanpa kepala dalam ember sudah dalam keadaan membusuk dengan celana jeans dan jaket hitam, bahkan jasadnya telah menunjukkan bagian tulang.

Bagian kepalanya yang sudah tinggal tulang pun terpisah dari bagian badannya.

Penemuan mayat dengan kondisi mengenaskan di dalam ember ditemukan di Desa Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang pada Minggu, 21 April 2019 lalu.
Penemuan mayat dengan kondisi mengenaskan di dalam ember ditemukan di Desa Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang pada Minggu, 21 April 2019 lalu. (WARTA KOTA)

"Saya ngga lihat karena posisinya susah di dalam tembok harus pakai tangga. Kalau ngeliat dari foto di dalem ember dengan kepala yang terpisah," jelas Tatang.

Dari foto-foto yang beredar, diduga mayat tanpa kepala dalam ember itu telah berada di lokasi penemuan kurang lebih satu bulan.

“Kaya udah sebulan deh itu dari kondisinya," ucapnya.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander Yurikho mengatakan mayat tersebut tengah diperiksa di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dilansir dari Kompas TV pada Selasa (23/4/2019), AKP Alexander Yurikho menjelaskan, proses penyelidikan baru dapat dilakukan setelah menerima hasil forensik dari RS Kramat Jati.

Alexander juga menambahkan, dari hasil forensik itu banyak pertanyaan yang dapat terjawab terkait penyebab dari kematian mayat yang diduga berjenis kelamin pria.

Usaha Karaoke Maia Estianty Dapat Review Buruk, Bisnis Istri Irwan Mussry Terancam

Olla Ramlan Doyan Beli dan Koleksi Berlian Mahal, Dia Mengaku Tak Pernah Minta Atau Merepotkan Suami

Bukti Kemesraan Sule & Naomi Zaskia Beredar, Dari Cipika Cipiki Hingga Sikap yang Jadi Sorotan

"Terkait berapa lama jenazah telah meninggal, kenapa meninggal atau penyebab kematian, sampai dengan hal ihwal lain terkait dengan kematian, InsyaAllah secara medis forensik yang dapat dipertanggung jawabkan sedang dilaksanakan," kata Alexander.

"Artinya, kita jangan berburuk sangka, berpolemik bahwa ini adalah mutilasi, pembunuhan, dan sebagainya," tambahnya

Dikutip dari Gridhot.ID dari TribunJakarta.com, AKP Alexander Yurikho menerangkan beberapa fakta dari hasil visum mayat tanpa kepala dalam ember tersebut.

1. Sudah Satu Setengah Bulan Meninggal

Penemuan mayat tanpa kepala dalam ember dengan kondisi mengenaskan di Tanggerang.
Penemuan mayat tanpa kepala dalam ember dengan kondisi mengenaskan di Tanggerang. (Kolase Tribun Bogor/TribunJakarta.com)

Setelah sebelumnya diperkirakan jenazah sudah berada di lokasi selama satu bulan, tetapi hasil pengecekan medis forensik, jenazah dinyatakan telah meninggal sejak 1,5 bulan lalu.

"Faktual mata bahwa jenazah tersebut sudah berbentuk tulang. Daging yang ada pun sudah membusuk. Tim kami memperkirakan satu bulan, dokter forensik menyatakan sudah satu setengah bulan," ujar Yurikho di Mapolres Tangsel, Selasa (23/4/2019).

2. Bukan Korban Mutilasi

Menurut Kasat Reskrim Polres Tangsel, bahwa tidak ada bekas kekerasan di tubuh jenazah yang ditemukan dipinggir Sungai Cisadane.

Hal itu sekaligus membantah anggapan jenazah hasil mutilasi.

"Hasil forensik tidak menemukan bekas-bekas kekerasan. Jika itu terpisahnya organ dari badan, karena paksaan atau karena bantuan alat, yang kita sebut mutilasi, pasti akan ada bekasnya," katanya.

"Ini tidak ada sama sekali kekerasan," jelasnya.

3. Diduga Seorang Tuna Wisma

Yurikho menambahkan, ia menduga jenazah adalah seorang tuna wisma dari ciri sendal yang digunakan.

"Dari tampak pakaian yang dikenakan. Si jenazah ini homeless atau gelandangan tau dalam tanda kutip tuna wisma atau kekurangan mental. Karena apa, sendal yang kami dapatkan adalah hasil rakitan. Kanan kiri pun beda," ujarnya.

4. Diduga Tidur Beralaskan Ember

Sedangkan terkait ember yang disebut sebagai wadah jenazah itu, Yurikho menjelaskan ember itu digunakan untuk alas tidur.

Sampai saat ini, identitas jenazah belum bisa dipastikan, dan belum ada laporan kehilangan dari pihak keluarga.

"Terkait ember, ember itu bolong atasnya dan bawahnya bolong. Badan ember itu terbelah. Dan dimungkinkan posisi jenazah itu dalam keadaan tidur. Ember itu mungkin dijadikan alas," jelasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved