Nasional
Jurus Elegan SBY Sanggup Melunakkan Hati Pemuda yang Keras saat Menagih Janji, Endingnya Minta Maaf
Jurus Elegan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Sanggup Melunakkan Hati Pemuda yang Keras saat Menagih Janji, Endingnya Minta Maaf
Dalam buku itu, SBY mengaku pernah diundang oleh sebuah paguyuban.
Paguyuban tersebut memintanya untuk hadir dalam acara yang mereka selenggarakan.
Namun, menurut SBY itu disertai oleh embel-embel.
Tepatnya, SBY menganggap embel-embel yang tidak sedap.
Padahal, SBY beserta stafnya saat itu sedang mempertimbangkan untuk hadir dalam acara itu.
Lebih lanjut, SBY pun mengungkapkan isi pesan yang bernada embel-embel dari paguyuban itu kepada dirinya.
"Kasih tahu SBY. Kalau tidak mau hadir tidak apa-apa. Tapi nanti akan menyesal. Lagi pula, kalau Pak SBY benar-benar tidak mau hadir, dukungan akan kami serahkan kepada capres lain," tulis SBY menirukan isi pesan tersebut.
Mendapatkan pesan semacam itu, SBY mengaku tersinggung.
"Mendengar kata-kata itu langsung saya sampaikan ke staf saya bahwa saya tidak akan hadir. Tentu saya minta agar ketidak-hadiran saya itu disampaikan secara baik-baik," terang SBY.
SBY mengungkapkan, peristiwa itu terjadi saat masa kampanye pemilu.
"Tapi, saya hanyalah manusia biasa," kata SBY.
SBY pun melanjutkan, dan mengungkapkan mengenai sifat aslinya selama ini.
"Sebenarnya, saya termasuk orang yang suka mengalah, berusaha untuk sabar,dan senantiasa menjaga sikap untuk berbaik sangka pada orang lain. Tetapi, jika harga diri sudah tersentu, sikap saya bak gunung batu," jelas SBY.

Sekedar diketahui, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin Indonesia selama 10 tahun.
SBY merupakan Presiden Republik Indonesia ke-6.