Nasional

Terpisah Selama 20 Tahun, Akhirnya Agus Bertemu Kembali dengan Keluarga Berkat Google Translate

Terpisah Selama 20 Tahun, Akhirnya Agus Bertemu Kembali dengan Keluarga Berkat Google Translate

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Kolase SURYAMALANG.COM
Terpisah Selama 20 Tahun, Akhirnya Agus Bertemu Kembali dengan Keluarga Berkat Google Translate 

SURYAMALANG.COM – Kecanggihan Teknologi sangat berguna dan tak jarang memberikan bantuan serta kemudahan dalam tugas dan kehidupan manusia sehari-hari.

Sama halnya yang dialami Agus, berkat kecangihan teknologi saat ini, dirinya akhirnya dapat bertemu lagi dengan keluarganya yang sudah terpisah lebih dari 20 tahun.

Agus yang hanya mengerti bahasa Sunda ini pun akhirnya dapat menemukan keluarganya yang telah terpisah selama 20 tahun berkat kecanggihan Google Translate.

Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya memberikan selamat kepada Agus (berpeci hitam) yang akhirnya dapat bertemu dengan keluarganya asal Garut setelah 20 tahun berpisah.
Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya memberikan selamat kepada Agus (berpeci hitam) yang akhirnya dapat bertemu dengan keluarganya asal Garut setelah 20 tahun berpisah. (SURYAMALANG.CO/Rahadian Bagus Priambodo)

Kronologi Kecelakaan Ketiga Tol Pandaan-Malang Seusai 5 Hari Diresmikan, Berawal dari Bangkai Anjing

Kata Satpol PP Soal Gadis Matic Bertarif Rp 150.000 di Semarang: Kami Sudah Ada Datanya Semua

Hal ini bermula saat 20 tahun lalu pria yang memiliki nama lengkap Agus Bustanul Arifin terpisah dengan keluarga.

Saat ditemukan, Agus yang diketahui berasal dari Garut ini sudah berusia 45 tahun yang berarti dirinya terpisah dengan keluarganya saat berumur 20 tahun.

Agus Bustanul ditemukan di Madiun, Jawa Timur yang berjarak sekitar 573 kilometer dari kampung halamannya di Garut, Jawa Barat.

Detik-detik ditemukannya Agus terjadi pada saat acara Safari Ramadan berlangsung di Demangan, Kecamatan Taman, Madiun pada Senin (13/5/2019).

Pada saat itu, Agus sedang duduk di area parkis acara Sarafi Ramadan yang kemudian diamankan oleh dinas terkait.

"Saat itu dia ditemukan di parkiran waktu acara Safari Ramadan. Kemudian diamankan oleh petugas Satpol PP, dan dibawa ke Dinsos," jelas Ketua Yayasan Citra Paramita Zwastika, Bima Primaga Yudha kepada wartawan SURYAMALANG.COM.

Para relawan yang mengewakuasi Agus membutuhkan waktu lebih dari dua hari untuk mendapatkan keterangan dan informasi dari pemuda berumur 45 tahun tersebut.

Hal ini dikarenakan, Agus yang berasal dari Garut tersebut hanya bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda dan ternyata gangguan Skizofrenia Hebefrenik.

Melansir dari dosenpsikologi.com, gangguan Skizofrenia Hebefrenik atau yang lebih dikenal dengan gangguan skizofrenia tidak teratur (disorganized skizofrenia) adalah salah satu jenis skizofrenia.

Orang yang menderita skizofrenia hebefrenik umumnya mengalami ketidakmampuan dalam pekerjaan atau sekolah dan kemunduran secara sosial.

Link Live Streaming MotoGP Prancis 2019 Hari ini, Marquez Rebut Poll Position, Berikut Daftarnya

Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Malang Hari Ini, 19 & 20 Mei 2019, Lengkap dengan Niat dan Doa Puasa

Cara Nonton Streaming dan Download Drakor Her Private Life Via HP Lengkap Terjemahan  Indonesia

Ornag yang menderita gangguan ini juga memiliki kekurangan dalam koordinasi anggota tubuh hingga tingkah laku seperti anak-anak sepertti menyeringai, mengalami halusinasi dan delusi.

Salah satu gejala yang sangat terlihat dari orang yang menderita gangguan skizofresia hebefrenik adalah ucapan yang tidak teratur.

Karena Agus mengalami gangguang tersebut, proses komunikasi pun sempat terhambat.

Untung saja relawan menggunakan bantuan Google Translate untuk memahami perkataan Agus.

Nikita Mirzani Beri Air Susu Ibu Tajir Untuk Sang Anak, Satu Bukti Arkana Mawardi Bayi Mahal

Luna Maya Akan Bertemu Syahrini, Percakapannya Mereka Kira-kira Begini, Ada Bocoran di Masa Lalu

Raffi Ahmad Malu-malu Sebut Penghasilannya pada Ramadan 2019, Tutup Mata Lalu Bilang Dipotong Pajak

Ilustrasi orang hilang
Ilustrasi orang hilang (Tribunnews.com)

Relawan pun mengungkapkan jika mereka harus mengulang proses komunikasi dengan Agus lebih dari 10 kali.

Setelah Agus dimandikan dan diajak makan, secara perlahan akhirnya para relawan dapat mengetahui informasi akan asal-usul Agus.

"Dia hanya bisa bahasa Sunda, karena itu saya pakai Google Translate. Dan tidak hanya dilakukan sekali, sehari bisa lebih dari sepuluh kali. Setelah saya mandikan, kasih makan, rokok, saya tanya pelan-pelan, akhirnya diketahui dari mana asalnya," ungkap Bima.

Setelah tempat tinggalnya diketahui, Bima kemudian mengunggah foto berikut keterangan mengenai Agus ke Facebook.

Akhirnya salah satu anggota keluarga Agus melihat unggahan tersebut dan menjemput Agus.

Menurut paman Agus, Ade Supriyatna, Agus telah hilang sejak 20 tahun lalu setelah menjalani pengobatan untuk gangguan jiwa di Yogyakarta.

"Waktu itu, sudah dinyatakan sehat. Hadi disuruh pulang sendirian, diantar ke terminal. Ternyata tidak sampai rumah," terang Ade.

Pihak keluarga pun telah melakukan pencarian selama lima tahun dan melapor ke polisi, namun Agus tetap tidak ditemukan.

Hingga akhirnya keluarganya pasrah dan menemukan unggahan di facebook mengenai keberadaan Agus di Madiun.

Agus Bustanul Arifin berhasil ditemukan setelah hilang selama 20 tahun (Surya Malang/Rahadian Bagus Priambodo)

Dalam unggahan di facebook tersebut dijelaskan bahwa Agus sedang dirawat di Kantor Loka Bina Karya milik Dinas Sosial Madiun.

Ade menambahkan bahwa akan membawa pulang Agus ke tempat tinggal mereka di Desa Sindangsuka Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Pemulangan Agus ini juga disaksikan oleh Wakil Wali Kota Madiun, Inda Rayu.

"Senang sekali, ini termasuk salah satu prestasi dari Dinas Sosial Kota Madiun dan relawan. Ini membuktikan Kota Madiun peduli terhadap kasus kemanusian sepeti ini," kata Inda Raya kepada wartawan Surya Malang

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved