Malang Raya
Warga Kembali Datangi DPRD Ingin Anaknya Masuk SMP Negeri
Puluhan warga kembali mendatangi DPRD Kota Malang. Mereka adalah orang yang sama yang kemarin ke dewan dengan harapan anaknya bisa masuk SMPN.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Puluhan warga kembali mendatangi DPRD Kota Malang, Jumat (24/5/2019).
Mereka adalah orang yang sama yang kemarin ke dewan dengan harapan anaknya bisa masuk SMPN.
Dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) SMPN, anak mereka sudah terleminasi karena jarak rumah sekolah.
Ada yang masalah ketidak akurasian jarak. Ada juga yang salah pilih sekolah terdekat rumah namun memilih sekolah yang dari jarak lebih jauh karena mungkin dianggap lebih favorit.
Misalkan rumahnya di zona 4 ada SMPN 4,13 dan 25.
Dari jarak rumah sekolah ada yang dekat yaitu SMPN 13 tapi memilih ke SMPN 4. Sehingga terdepak.
Untuk masuk ke pilihan kedua yaitu SMPN 13, pemilih pertama di SMPN 13 sudah penuh.
“Kalau bisa ya masuk SMPN. Kalau swasta yang ya mahal,” kata Awan Setiawan, warga yang menunggu hasil pertemuan antara perwakilan warga dengan dindik, dewan dll di ruang Komisi D.
Duda dan pekerja serabutan ini sudah ancang-ancang memasukkan anaknya ke pondok jika tidak bisa masuk ke SMPN.
Sebelum pertemuan dengan perwakilan warga di ruang Komisi D, Walikota Malang, Sutiaji, Kadindik Kota Malang, Zubaidah, Komisi D, MKKS SMPN, MCW dll di ruang kerja walikota merapatkan itu.
“Sedang dicarikan solusinya karena daya tampung SMPN hanya 6.565 siswa,” jelas Sutiaji usai mengikuti ranperda pendidikan di DPRD Kota Malang.
Sedang yang mendaftar di PPDB zonasi ada 9000 an siswa.
Sementara daya tampung per rombel juga sudah diatur di permendikbud dimana untuk SMP maksimal 32 siswa.
Sehingga untuk menambah lagi juga perlu dikonsultasikan ke kemendikbud.
“Sebenarnya daya tampung setingkat SMP di Kota Malang cukup jika dengan SMP swasta termasuk MTs negeri dan swasta sebanyak 14.800 an,” kata dia.