Kabar Lumajang
VIDEO : Pengakuan Istri yang Digadaikan Suami, Ternyata Ada Beda Pendapat dan Kemungkinan Hori Dusta
VIDEO : Pengakuan Istri yang Digadaikan Suami, Ternyata Ada Beda Pendapat dan Kemungkinan Hori Dusta
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
Lasmi dan Hartono saling mengenal karena juga ulah Hori. Meskipun awalnya Hartono mengenal Lasmini dengan nama lain.
Hori yang meminta Lasmini mengaku sebagai Hanifah untuk berkomunikasi melalui telepon dengan Hartono.
Mendengar penuturan keduanya, Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban kembali menegaskan jika persoalan tersebut pelik. Dia berjanji akan mengurainya.
"Karena ada kasus pembunuhan, indikasi penipuan, perdagangan orang, juga perzinahan. Ini yang masih kami dalami lagi supaya persoalannya clear," tegas Arsal.
Seperti diberitakan, warga Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, Hori (43) membacok Muhammad Toha (35) warga Desa Sombo Kecamatan Gucialit, Lumajang, Selasa (11/6/2019) malam.
Toha tewas akibat bacokan itu. Belakangan diketahui Toha korban salah sasaran rencana pembunuhan. Hori berencana membunuh Hartono, dan hendak merebut kembali istrinya, Lasmi dari tangan Hartono.
Paska pembunuhan itulah mengalir sejumlah pengakuan, termasuk pengakuan Hori yang menjaminkan sang istri kepada Hartono karena dirinya memiliki utang Rp 250 juta.

Siasat Licik
Muncul sosok perempuan lain dalam kasus suami gadaikan istri di Lumajang hingga berujung pembunuhan.
Uniknya, dalam kemunculan sosok perempuan lainnya ini ternyata cuma skenario licik, siasat atau tipu muslihat yang dilancarkan Hori.
Hori menggadaikan istrinya kepada Hartono. Hori mulanya nekat ingin membunuh Hartono karena enggan mengembalikan istrinya, namun salah sasaran terhadap seseorang yang bernama Muhammad Toha.
Kasus suami gadaikan istri yang berujung maut ternyata semakin rumit. Hal itu terungkap setelah Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sahban mendatangkan Hartono dan Lasmini mantan istri Hori (43).
Saat berada di Malaysia, Hartono ada bisnis dengan Hori yakni tambak udang di Banyuwangi. Yang menarik, Hori mengatakan kepada Hartono bahwa ada adik iparnya bernama Hanifah yang ingin menjalin hubungan khusus dengan Hartono.
Hanifah inilah yang akan menjalankan bisnis tambak udang di Banyuwangi. Hartono kemudian sering berkomunikasi lewat telepon dengan Hanifah, yang sempat terucap kata saling suka dan akan lebih serius dalam menjalin hubungan.
Setelah Hartono pulang dari Malaysia, ternyata si Hanifah ternyata tidak ada. Saat Hori ditanyakan soal keberadaan Hanifah berdalih bahwa wanita idaman Hartono sudah meninggal.