Kabar Lumajang
VIDEO : Pengakuan Istri yang Digadaikan Suami, Ternyata Ada Beda Pendapat dan Kemungkinan Hori Dusta
VIDEO : Pengakuan Istri yang Digadaikan Suami, Ternyata Ada Beda Pendapat dan Kemungkinan Hori Dusta
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
Setelah ditelusuri, ternyata yang selama 2 tahun telepon Hartono saat di Malaysia adalah Lasmi istri Hori. Hori menyuruh istrinya tersebut untuk telepon Hartono, karena takut jika Hartono tahu maka akan marah.
"Iya, saya yang telepon Hartono," jelas Lasmini saat ditanyakan oleh Kapolres Lumajang, Senin (14/06/2019), dikutip SURYAMALANG.COM dari LUMAJANGSATU.COM.
Sementara itu, Hartono mengaku tidak mengajak Lasmini untuk ikut ke rumahnya di Sombo, Lumajang. Namun, Lasmini sendiri yang mau ikut Hartono lantaran sudah tidak lagi dinafkahi oleh Hori.
"Saya tidak ngambil Lasmini, tapi dia ikut sendiri," tutur Hartono.
Sedangkan pengakuan Hori, dirinya pernah menelepon Hartono untuk segera mengembalikan istrinya ke rumahnya.
Soal utang piutang antara dirinya dan Hartono akan diselesaikan dengan menjual tanahnya yang saat ini masih di gadaikan.
"Saya pernah telepon Hartono agar istri saya dikembalikan," tutur Hori.
Jual Anak
Ternyata, Hori si pelaku, selain menggadaikan istrinya juga diduga pernah menjual anaknya.
Lasmini, istri yang dijual suaminya, selama hidup berumah tangga dengan Hori tak pernah mendapatkan nafkah lahir yang semestinya.
Bahkan dalam pernikahannya, Hori menjual anaknya kepada orang lain.
Nah, kembali ke persoalan dugaan menjual anak, begini pengakuan Lasmini : "Ketika itu bayi saya usia 10 bulan diambil, lalu dibawa pergi dan mendapat upah Rp 500 ribu," ujar Lasmini dikutip SURYAMALANG.COM dari LUMAJANGSATU.COM.
Namun, menurut penuturan Hori, hal itu tidaklah benar karena anaknya diasuh oleh saudara sepupunya. Mereka juga masih bisa ketemu.
"Bagaimana bisa dijual, toh kami masih bisa bertemu dengan anakmu," ujar Hori saat dipertemukan langsung dengan kedua belah pihak.
Tak terdengar jelas ketiga belah pihak membicarakan apa saat adu mulut, pihak Polres Lumajang yang menjadi penengah saat itu langsung melakukan memisahkan mereka saat adu mulut dengan menggunakan Bahasa Madura.