Malang Raya

Situs Purbakala Sekaran Berjarak Hanya 5 Meter dari Tepi Jalan Tol Malang - Pandaan

Situs purbakala di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang berjarak hanya 5 meter dari tepi Jalan Tol Malang - Pandaan.

Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
benni indo
Situs purbakala di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang berjarak hanya 5 meter dari tepi Jalan Tol Malang - Pandaan. 

SURYAMALANG.COM, PAKIS - Situs purbakala di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang berjarak hanya 5 meter dari tepi Jalan Tol Malang - Pandaan. 

Situs Sekaran menurut dugaan arkeolog adalah bekas peradaban era Kerajaan Singhasari

Koin dari Dinasti Song Periode 960-1279 Masehi di Sekitar Paduraksa Altar Suci Pra Majapahit

Biaya Tol Malang-Pandaan Bengkak Rp 100 Miliar, Hindari Situs Sekaran Peninggalan Kerajaan Singasari

Keterangan itu disampaikan arkeolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho, ketika dihubungi SuryaMalang.com melalui sambungan telepon, Selasa (25/6/2019).

Dijelaskan Wicaksono, jarak 5 meter itu berdasarkan kesepakatan antara BPCB Trowulan dengan pihak Jasa Marga.

Ia menceritakan, awalnya proyek tol akan memakan lahan yang saat ini menjadi situs. Setelah ditemukannya situs, maka dipertimbangkan untuk membelokkan jalur tol.

“Karena pertimbangan di timur itu mepet dengan sungai sehingga membutuhkan tambahan biaya cukup tinggi karena harus bikin tiang untuk menyangga jalan,” ujar Wicaksono.

Kemudian kedua belah pihak melakukan koordinasi dan merapatkan untuk mendapatkan solusi.

Awalnya BPBCB Trowulan menego agar jaraknya hanya 8 meter namun karena masih terlalu mepet, maka disepakati jarak batas ruang tol dengan situs Sekaran hanya lima meter.

“Ada ruang kosong sekitar 5 meteran. Kami tadinya nego 8 meter, karena masih terlalu mepet dengan jurang sungai sehingga diminta ketemu 5 meter. Jadi kami juga mempertimbangkan agar jalan tol pun jalan. Kami mencari win-win solutions,” terangnya.

Letak jalur tol nanti akan berada di bawah situs Sekaran. Ke depannya, BPCB Trowulan akan membangun dinding pada situs agar tanah tidak longsor.

“Rencananya dikasih plengsengan agar tanah di atas tidak longsor karena jalan tol ada di bawah. Agar situs tidak mengalami erosi. Setelah itu selesai, masuk ke langkah pelestarian,” katanya.

Sementara itu, BPCB Trowulan sembari menunggu hasil laporan Balai Arkeolog, segera mengirim surat ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Jasa Marga selaku otoritas Tol Malang-Pandaan untuk menggelar pertemuan. Tujuannya, untuk membahas langkah lanjutan penyelamatan situs.

Butuh langkah cepat penyelamatan agar batu bata purbakala yang ditemukan di lokasi tidak rusak.

"Harusnya diberi pencakupan agar batu batanya tidak pecah karena terkena mata hari langsung. Rencananya akan ada pertemuan siapa melakukan apa, dan anggaran dari mana yang bisa kita pakai untuk melanjutkan situs ini," ujar Wicaksono.

Terlepas dari hasil penelitian yang tinggal menunggu laporan dari Balai Arkeolog Yogyakarta, BPBC Trowulan akan melakukan pencakupan terlebih dahulu agar batu bata tidak rusak. Wicaksono mengatakan, secara administrasi situs Sekaran berada di atas lahan Jasa Marga.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved