Berita Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Kronologi Wanita Sebatang Kara di Pakis Tewas & Calo Maba di UB
Berita Malang populer hari ini, dari kronologi wanita sebatang kara di Pakis yang tewas hingga penyelidikan calo maba di Universitas Brawijaya.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berita Malang populer hari ini Rabu, 17 Juli 2019 salah satunya tentang kronologi wanita sebatang kara di Pakis yang tewas.
Selain itu berita Malang populer lainnya terkait penyelidikan calo Maba (Mahasiswa Baru) di UB (Unversitas Brawijaya).
Selengkapnya, langsung saja simak berita Malang populer hari ini yang telah dirangkum SURYAMALANG.COM.
1. Kronologi wanita sebatang kara di Pakis tewas
Purwati (59) yang hidup sebatang kara ditemukan tewas di rumahnya di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (16/7/2019).
“Diduga korban tewas akibat penyakit asma akut dan bronkitis.”
“Jenazah korban sudah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar(RSSA),” ujar AKP Ainun Djariyah, Kasubag Humas Polres Malang kepada SURYAMALANG.COM.
• Arema FC VS Perseru Badak Lampung FC - Makan Konate Cetak Hattrick, Langsung Minta Bola ke Wasit

Ainun menambahkan mayat korban ditemukan pertama kali oleh adik kandung korban, Miatin (47).
Saat itu Miatin baru pulang menjemput anaknya pulang sekolah sekitar pukul 11.30 WIB.
Saat melintasi di depan rumah korban, Miatin berhenti karena mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah korban.
Kemudian Miatin memberi tahu suaminya.
“Lalu mereka mendobrak pintu belakang rumah korban yang terkunci.”
“Saat masuk ke dalam rumah, mereka melihat korban dalam kondisi tidur terlentang dengan dua tangan menengeladah ke atas kepala,” jelas Ainun.
Kemudian Miatin melapor kematian korban ke perangkat desa setempat.
Lalu informasi penemuan mayat ini diterukan ke Polsek Pakis.
“Korban terakhir terlihat warga pada 13 Juli 2019.”
“Kami tidak menemukan luka bekas penganiayaan di tubuh korban,” beber Ainun.
Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.
“Keluarga korban menerima kejadian tersebut secara ikhlas dan sebagai takdir.”
“Keluarga telah membuat surat pernyataan menolak dilakukan autopsi,” terang Ainun.
2. Penyelidikan Calo Maba di UB
Tim penyidik Polres Malang Kota akan menggunakan teknik penyelidikan IT guna membongkar sindikat calo mahasiswa baru jalur mandiri di Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Hal itu dilakukan oleh tim penyidik, setelah pada Senin (15/6/2018) kemarin security UB telah menangkap seorang terduga calo yang menyebarkan amplop.
Ampol itu berisikan surat yang nantinya dijanjikan bisa memasukkan mahasiswa di UB melalui jalur belakang dengan menghubungi nomor yang sudah tertera.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap terduga oknum berinisial MA.
Oknum tersebut merupakan warga Surabaya yang sudah terbiasa mengedarkan amplop di sejumlah Universitas yang ada di Indonesia.
"Dari pengakuan pelaku, ia disuruh oleh Heri warga Surabaya juga. Saat ini kami akan lakukan penyelidikan IT untuk mengetahui profil dari yang bersangkutan," ucapnya saat ditemui SURYAMALANG.COM, Selasa (16/7).
• Empat Pengakuan Istri Sah Pablo Benua, Tak Diceraikan & Fakta di Balik Pernikahan dengan Rey Utami

Atas dasar itulah Polisi akhirnya melakukan pengembangan terkait kasus ini.
Pelaku yang berinisial MA itu mengaku, hanya disuruh mengedarkan saja dan dijanjikan upah sebesar Rp 300 Ribu.
Upah tersebut baru diterima oleh MA asalkan ada seseorang yang merespon atau menelepon nomor yang tertera di dalam amplop.
"Sementara yang kita interogasi hanya satu. Hasil dari pengakuan pengakuan MA ini ia bersama rekannya yang lain yang jumlahnya lebih dari dua orang," ucapnya.
Meski demikian, Polisi belum bisa memproses hukum MA lantaran belum memenuhi unsur pidana.
Kata Komang, hal itu dikarenakan hingga sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait dampak penyebaran surat tersebut.
Apabila telah ada yang melapor, pihaknya akan langsung memproses hukum terduga calo tersebut.
"Kita sudah ambil keterangan 1x24 jam. Tapi belum memenuhi unsur pidana jadi kami lepasakan kembali," terangnya.
• Bocoran Sinopsis Film Die Hard di GTV Big Movies Platinum Malam Ini Selasa 16 Juli 2019 Jam 21.30

Komang menambahkan, setelah dilakukan penelusuran, pihak UB juga menegaskan, bahwa dari kampusnya tidak ada yang namanya jalur belakang.
Meski Polisi sudah melepaskan terduga calo tersebut, Polisi memerintahkan kepada MA untuk wajib lapor.
"Orang tua yang bersangkutan sudah kami panggil untuk datang ke Malang dan kami akan melakukan pengembangan untuk kasus ini," ucapnya.
Meski hingga sampai saat ini belum ada laporan, Polisi akan tetap melakukan penyelidikan atas dasar informasi yang telah mereka terima.
"Memang dampaknya sampai saat ini belum ada. Tapi kami sudah memiliki data-data dan informasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, dan proses ini akan kami kembangkan. Kami juga telah bekerjasama dengan kampus-kampus yang ada di Kota Malang," tandasnya.
3. Gema Desa 2019 di Kecamatan Pagelaran
Pemkab Malang menggelar Gerakan Membangun Desa (Gema Desa) 2019 di Kecamatan Pagelaran, Selasa (16/7/2019) pagi.
Plt Bupati Malang, Sanusi mengunjungi beberapa titik lokasi unggulan dan berpotensi di Pagelaran.
Sanusi juga mengunjungi program bedah rumah di rumah milik Hatimah, warga Desa Karangsuko.
Sanusi juga pergi sempat ke wisata air Sumber Maron di Desa Karangsuko.
• Begini Kronologi Penangkapan Penyebar Brosur Bisa Masuk UB Lewat ‘Jalan Belakang’

Setiba di lokasi, Sanusi bersama istri berjalan-jalan ke area wisata itu.
Edukasi Pertanian Organik Bengkel Mimpi di Desa Kanigoro yang dibina Basiri juga tidak luput dari pengamatan Sanusi.
Sanusi berkesempatan tanam padi yang dikembangkan menggunakan Budidaya Padi Hidroganik melalui inovasi tanam padi dengan budidaya ikan nila/lele.
Padi ala hidroganik adalah metode menanam padi dengan memadukan sisi hidro dan organik dengan sumber nutrisi utama hidroganik diperoleh dari pupuk organik padat dan air sebagai nutrisi tambahan.
“Pemkab mendukung pengembangan konsep budidaya padi hidroganik ini seperti yang dikelola Pak Basiri.”
“Harus ada tindak lanjut ke kegiatan pengembangan,” ujar Sanusi.
Sanusi menilai Pagelaran punya potensi baik dalam bidang pertanian. Seperti halnya pertanian sayur organik Kelompok Wanita Tani Anggrek, Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran.
Ibu-ibu warga setempat berinovasi hingga menghasilkan produk sayur-sayuran organic dan pupuk.
• Raffi Ahmad Salah Tingkah Bertemu Tyas Mirasih Ada Panggilan Khusus Begini, Alasan Putus Terungkap

Menurut Sanusi, ini merupakan contoh baik yang bisa ditiru masyarakat desa lain di Kabupaten Malang.
“Warga Pagelaran ini sudah berlomba-lomba berinovatif. Sumber Maron sudah berkembang sangat pesat.”
“Bahkan para masyarakat setempat juga membuka usaha, sewa ban tubbing, dan parkiran. Sumber Maron banyak menarik pengunjung,” terangnya.
Pemkab Malang juga harus memberi perhatian lebih kepada pelaku inovasi di Kecamatan Pagelaran. Seperti halnya Basiri sang petani hidroganik.
Dukungan pemasaran dan pembinaan manajemen usahanya perlu ditingkatkan lagi.
Pendampingan edukasi mengenai bidang itu menurutnya adalah hal yang ia butuhkan.
“Pemasaran produk hidroganik semoga difasilitasi oleh Pemkab Malang.”
“Harapannya hidorganik jadi branding di Kecamatan Pagelaran kedepan,” beber Basiri.
Selain Basiri, potensi pengrajin gerabah juga menjadi komoditi yang potensial di Desa Brongkal.
Tapi, kendala yang dihadapi adalah kesulitan dalam memasarkan produknya sehingga kerap mengganggu produktivitas.
“Butuh perluasan pemasaran. Semoga Pemkab Malang memfasilitasi,” ujar Nuri, pengerajin gerabah.